USK Lepas Ekspor Nilam ke Prancis, Rektor: Insyaallah Akan Berkembang
Font: Ukuran: - +
Sesi pelepasan ekspor nilam ke Prancis. [Foto: for Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) Prof. Dr. Ir. Marwan melepas ekspor minyak nilam dan minyak pala ke Perancis, Senin (5/12/2022) di Kantor ARC-PUIPT Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala. Nilai ekspor kali ini sekitar 2,5 M terdiri dari 2,2 Ton minyak nilam dan 800 kg minyak pala yang dilakukan melalui PT. U-Green Aromatics International.
Pelepasan ekspor tersebut dihadiri oleh Kepala Bappeda Aceh Teuku Ahmad Dadek, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Cut Huzaima, dan beberapa SKPA lainnya dari Disperindag dan Diskop UKM Aceh. Juga dihadiri oleh perwakilan Bank Indonesia Aceh, BSI, Bank Aceh, Pegadaian serta sejumlah pejabat USK seperti Ketua LPPM Prof. Taufik Abidin, Ketua Badan Pengembangan Bisnis USK/Kepala ARC Dr. Syaifullah Muhammad, Kepala UPT Kewirausahaan Prof. Hanafiah serta sejumlah undangan lainnya.
Rektor dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan rasa haru bahwa USK melalui ARC masih terus konsisten membela kepentingan petani nilam Aceh. Sejak 2016 ARC menjalankan masterplan nilam Aceh yang digagas oleh Bappeda Aceh.
“Dalam 7 tahun terakhir berbagai upaya kita, telah banyak membuahkan hasil. Wilayah tanam nilam yang dulu tinggal 4 kabupaten, saat ini telah kembali menjadi 17 kabupaten. Produksi nilam Aceh juga telah meningkat dari 150 ton per tahun menjadi 350 ton per tahun” jelas Marwan.
“Hari ini adalah ekspor ke-2 yang kita lakukan, setelah pada masa pandemi 2020 lalu juga telah dilakukan ekspor perdana ke Perancis. Dan insya Allah seiring waktu akan semakin berkembang ke negara lain seperti India, Rusia, Timur Tengah dan lain-lain”, lanjut Marwan
“Baru minggu lalu kita juga melaksanakan launching produk serum antiaging di kawasan industri Cileungsi Bogor. Melalui pengembangan produk turunan ini kita berharap market minyak nilam semakin luas, sehingga pendapatan dan kesejahteraan petani nilam semakin meningkat" tutup Marwan.
Sementara itu, Kepala Bappeda Aceh Teuku Ahmad Dadek dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas terlaksananya pelepasan ekspor minyak nilam dan pala Aceh ke Perancis. Pemerintah Aceh sangat mendukung kegiatannya ini karena akan berpengaruh besar bagi ekonomi Aceh. Dadek menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh akan kembali meminta USK untuk mengkaji dan merencakan implementasi iptek pada komoditas lainnya seperti pabrik minyak gireng, mobil listrik dan lain-lain.
“Ekspor nilam dan pala ini sungguh bagus dan membanggakan. Semoga ini bisa juga dilaksanakan untuk komoditas unggulan Aceh lainnya. Mutuah that awak ARC-USK” ujar Dadek.
Ketua ARC-PUIPT Nilam Aceh Syaifullah Muhammad dalam laporannya menyampaikan bahwa perjuangan panjang ARC hari ini menemukan mile stone baru. Ekspor adalah bagian dari Advance Market yang direncanakan dalam masterplan nilam Aceh.
“Apresiasi yang tinggi untuk tim ARC. Hari ini kembali terbukti bahwa kerja keras, cerdas dan ikhlas dengan penuh keyakinan memberi capaian yang membanggakan. Kita harus semakin percaya diri dengan kemampuan kita. Tudak usah rusau dengan kritikan. Setiap kritikan harus kita jawab dengan prestasi” jelas Syaifullah
“Semoga usaha kita yang sudah berjalan dalam 7 tahun terakhir ini mendapat ridha dari Allah SWT dan memberi kontribusi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh” pungkas Syaifullah.
Uraian detail tentang ekspor nilam dan pala ini juga disampaikan oleh Direktur PT. U-Green Aromatics International, Faisal Alfarisy. Menurut Faisal, PT. U-Green Aromatics Internasional adalah Join Venture antara Koperasi Inovac ARC-USK dengan Natgreen Perancis. PT. U-Green banyak dibantu oleh ARC dalam Research and Development, Networking dan akses kepada petani dan penyuling nilam.
“Saat ini tataniaga perdagangan internasional mengalami perubahan. Sekarang ada tuntutan tracibility, dimana informasi sumber minyak nilam, pala harus bisa ditelusuri, dimana lahannya, ketel penyulingannya, nama petaninya, koperasi, cara menanam yg sustainable dengan memperhatikan kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan’ urai Faisal.
“Banyak dokumen yang harus dipersiapkan untuk ekspor. Karena buyer menuntut adanya berbagai international audit sehingga PT. U-Green harus memenuhi semua tuntutan pasar tersebut jika kita ingin berbisnis secara berkelanjutan” lanjut Faisal
“Terima kasih Pak Rektor USK Prof. Marwan dan Ketua Badan Bisnis/Ketua ARC Dr. Syaifullah Muhammad juga Pemerintah Aceh, semoga industri nilam dan atsiri Aceh lainnya semakin berkembang” tutup Faisal.
Ekspor nilam dan pala ini dilakukan oleh PT. U Geeen secara langsung ke buyer di Prancis. Sumber pembiayaan ekspor berasal dari dana perusahaan. U-Green saat ini telah memiliki patner lokal dan luar negeri yang sangat berpotensi untuk meningkatkan ekspor minyak nilam secara langsung ke luar negeri. Minyak nilam yang diekspor tersebut merupakan produksi dari masyarakat petani yang tersebar di beberapa wilayah di Aceh yang menjadi bagian dari mata rantai industri nilam Aceh yang selama ini dibangun oleh ARC-USK bekerja sama dengan pihak-pihak terkait.
Harapan ke depan, kegiatan ekspor ini semakin berkembang dan dapat mendorong perekonomian Aceh melalui sektor pertanian dan ekspor. Untuk itu, diharapkan sinergi dari semua pihak, termasuk perbankan di Aceh untuk memperkuat industri nilam Aceh dari hulu ke hilir sehingga dapat meningkatkan daya saing di pasar internasional.[]