Beranda / Berita / Aceh / Buka KPDI, Aminullah Promosikan Wisata Banda Aceh

Buka KPDI, Aminullah Promosikan Wisata Banda Aceh

Rabu, 13 November 2019 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

KPDI diresmikan dengan pemukulan rapa’i oleh Wali Kota Banda Aceh bersama Ketua Forum Perpustakaan Digital Indonesia, Zainal Hasibuan, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi, Ofy Sofiana dan Wakil Rektor I Unsyiah, Marwan di atas panggung utama, Selasa (12/11/2019) di Hotel Hermes Palace. [Foto: Pemko Banda Aceh]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman membuka secara resmi Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI) ke-12, Selasa (12/11/2019) di Hotel Hermes Palace Banda Aceh.

Kegiatan ini diresmikan dengan pemukulan rapa’i oleh Wali Kota bersama Ketua Forum Perpustakaan Digital Indonesia, Zainal Hasibuan, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi, Ofy Sofiana dan Wakil Rektor I Unsyiah, Marwan di atas panggung utama.

Mengawali sambutannya, Wali Kota menyampaikan terimakasih kepada Kepala Perpustakaan RI, Muh Syarif Bundo dan jajaran yang telah memilih Banda Aceh sebagai tuan rumah diselenggarakannya kegiatan level Nasional tersebut.

Kata Aminullah, dengan kegiatan berlevel Nasional seperti KPDI memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Banda Aceh dan Aceh pada umumnya.

Dalam kesempatan ini, kepada 450 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, Aminullah memaparkan sekilas tentang Banda Aceh dan kelebihan-kelebihan yang dimilki Ibukota Provinsi Aceh.

Dengan luas sekitar 61 KM persegi, Banda Aceh memang tidak memiliki sumber daya alam. Namun kota ini memiliki sektor wisata sebagai andalan.

"Daerah kami dijuluki dengan Serambi Mekkah. Di tengah kota berdiri dengan megah Masjid Raya Baiturrahman, bangunannya mirip seperti masjid-masjid di tanah Arab. Kalau belum sempat ke Arab Saudi, mungkin boleh mengunjungi Masjid Baiturrahman dulu," ujar Aminullah.

Selain itu, Banda Aceh memiliki daya tarik dari sejumlah destinasi wisata, baik wisata tsunami seperti Kapal Apung dan Museum Tsunami juga ada destinasi lain seperti cagar budaya yang kental dengan sejarah Islam.

"Jika ingin menikmati wisata bahari, dari Banda Aceh bisa menyebrang sekitar 45 menit ke Sabang. Sementara kalau ingin menikmati keindahan pantai hanya butuh waktu 10 sampai 15 menit saja ke wilayah Aceh Besar," ungkap Wali Kota. 

Bukan hanya itu, Banda Aceh juga dikenal dengan kelezatan kulinernya. Aneka kuliner khas Aceh siap memanjakan lidah para wisatawan, seperti ayam tangkap, kuah beulangong hingga kuah pliek.

"Kuliner Aceh ini Saya labeli dengan 3E, enak, enak sekali dan Enaaaaaak sekali," ujar Amijullah disambut tepuk tangan hadirin.

"Selain aneka kuliner, yang wajib dinikmati ketika datang ke kota ini adalah kopi. Kopi kami adalah kopi terbaik didunia. Belum sah datang kesini kalau belum merasakan kopi. Kota ini terkenal dengan istilah secangkir kopi sejuta cerita," tambah mantan Dirut Bank Aceh ini. 

Aminullah kemudian mengajak para peserta KPDI ini dapat menikmati semua kelebihan Banda Aceh, menikmati wisata, kuliner, kopi hingga memborong souvenir dan pernak-perniknya. 

"Selama beberapa hari disini, berkelilinglah menikmati kota ini, habiskan semua uang yang dibawa di kota ini. Jangan dibawa pulang lagi ke daerahnya," tutup Aminullah. (hba/rls)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda