Beranda / Berita / Aceh / Petronas Lirik Investasi di Aceh

Petronas Lirik Investasi di Aceh

Rabu, 20 Februari 2019 20:40 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi : Strait Times

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Perusahaan minyak asal malaysia, Petroliam Nasional Berhad atau disingkat Petronas mengaku tertarik untuk berinvestasi di sektor energi di Aceh. Informasi tersebut diketahui melalui Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Azhari Idris ketika memaparkan materi dalam sesi diskusi yang diselenggarakan oleh Aceh Institute (AI) pada rabu (20/2) bertempat di salah satu kafe di kawasan Banda Aceh.

"Hari ini (Rabu- red) saya bertemu dengan Presidennya Petronas Indonesia, mereka satu tim, manajemen tim datang ke Aceh untuk khusus berbicara dengan BPMA, dan melihat potensi-potensi apa yang bisa mereka lakukan," sebutnya.

Pihaknya menyebut pihak Petronas sejauh ini sedang melirik potensi untuk berinvestasi di Aceh. Oleh karena itu, dikatakan Azhari, apakah ada wilayah kerja-kerja baru yang bisa ditawarkan kepada investor. Petronas adalah salah yang telah menyatakan tertarik untuk masuk di bidang ini.

Petronas sendiri,saat ini tercatat sebagai salah satu perusahaan yang sangat aktif melakukan eksplorasi migas di Indonesia. Dikatakannya, Aceh sekarang ini menjadi salah satu yang dilirik Petronas untuk investasi. Mengenai langkah selanjutnya, BPMA akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

"Kami akan mendiskusikan dengan badan geologi nasional, untuk mengetahui dimana area-area di Aceh yang masih kosong, Nantinya, ketika Badan Geologi mengkonfirmasi terdapat area tertentu yang masih terbuka, BPMA akan berkonsultasi dengan pemerintah pusat untuk melakukan proses pelelangan. mudah-mudahan dalam waktu dekat, tim wilayah lelang Aceh itu berkerjasama dengan pusat untuk melelang wilayah kerja baru" sebut Azhari.

Pengamat Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Nazamuddin, mengatakan kehadiran BPMA diisatu sisi sebagai lembaga yang mengundang kehadiran investor migas di Aceh bisa menjadi penyelamat Aceh manakala masa penerimaan dana otsus oleh Aceh berakhir tahun 2027 mendatang. Ia berharap pengelolaan migas Aceh kedepannya yang tepat dan efisien, sehingga berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat Aceh

"Artinya dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh BPMA akan menentukan bagaimana pengelolaan migas Aceh kedepannya. Banyak negara yang punya migas, korelasinya positif dengan konflik. Karena keadilan, tarik menarik antara daerah dan pusat. Perusahaan berkolusi,"jelasnya

Dalam catatannya, PDRB Aceh dari sektor migas yang sempat signifikan di masa jaya migas Aceh, beberapa tahun terakhir menurun. Namun ia mengaku optimistis, dengan adanya paradigma yang baru, terlebih setelah damai di Aceh. Beberapa kesalahan dan kurang diperhatikan di masa lalu (Seperti terjadi di Aceh Utara), menurutnya perlu dicatat dan tidak diulangi bila ingin kejayaan migas Aceh. Seperti, terjadi kegiatan rent seeking (agen ke agen), kegiatan produktif terabaikan, human capital kurang terperhatikan. (PD)


Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda