Beranda / Analisis / Media terverifikasi di Aceh masih sedikit

Media terverifikasi di Aceh masih sedikit

Sabtu, 12 Januari 2019 19:22 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM - Derasnya arus informasi yang disebabkan oleh semakin cangginhnya perkembangan teknologi sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah Media Massa cetak/online yang go public. Namun, tidak banyak dari Media pemberitaan tersebut mampu survive ditengah persaingan usaha yang sangat dinamis. Ada yang hanya sanggup bertahan selama satu-dua bulan lalu harus rela tutup, namun ada juga yang tahan-banting dalam mempertahankan eksistensinya sampai sekarang.

Menurut penelusuran dari Jaringan Survei Inisiatif (JSI), jumlah Media Massa cetak/online di Aceh saat ini cukup massif yaitu mencapai 40 Media. Sayangnya, dari jumlah tersebut tidak semuanya terverifikasi maupun terdaftar di Dewan Pers. kata Koordinator Jaringan Survei Inisiatif , Saddam Rafsanjani 

Menurut siaran Dewan Pers yang dikutip pada detikcom, verifikasi perusahaan pers ini merupakan amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, karena pendataan ini untuk memastikan komitmen Media dalam menegakkan profesionalitas dan perlindungan terhadap wartawannya. 

Dari 40 Media Massa yang terdata oleh JSI, terdapat 15 Media yang sama sekali belum mendaftarkan diri pada Dewan Pers, kemudian terdapat 10 Media yang belum diverifikasi oleh Dewan Pers. Dengan begitu, terdapat 15 Media yang sudah terverifikasi oleh Dewan Pers, yaitu terverifikasi administrasi dan terverifikasi administrasi dan factual. Berikut listnya;

Daftar Media Lokal yang terverifikasi administrasi:

1. Aceh News (Online)

2. Aceh Video (Online)

3. AJNN.net (Online)

4. Berita Merdeka (Cetak)

5. Dialeksis.com (Online)

6. GoAceh (Online)

7. Habadaily (Online)

8. KBA.one (Online)

9. Modusaceh.co (Online)

10. Modusaceh.co (Cetak)

11. Pikiran Merdeka (Cetak)

12. Portalsatu.com (Online)

13. Prohaba (Cetak)

Daftar Media Lokal yang terverifikasi administrasi dan faktual:

1. Rakyat Aceh (Cetak)

2. Serambi Indonesia (Cetak)

Saddam Rafsanjani yang jebolan S2 public policy & management, university of glasgow menyebutkan banyaknya Media yang membanjiri arus informasi tidak menjamin aktualitas berita yang disajikan, masyarakat harus lebih cerdas dalam memilih rujukan berita dari Media yang terverifikasi.

Media yang terverifikasi adalah Media yang sudah memenuhi syarat dalam penegakan kode etik jurnalistik. Verifikasi ini juga bentuk pertanggungjawaban insan Media dalam memperkuat diri ditengah maraknya serangan informasi yang beredar namun sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan. (a/j)

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda