Beranda / Berita / Jemput Abu Razak, Taufiq Dijanjikan Upah Rp500 Ribu

Jemput Abu Razak, Taufiq Dijanjikan Upah Rp500 Ribu

Jum`at, 20 September 2019 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Taufiq (berbaju tahanan) salah satu anggota KKB Abu Razak diamankan di Mapolres Bireuen. [Foto: Fajrizal/Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Bireuen - Muhammad Taufiq (43) alias Taufiq warga Gampong Ie Rhob, Simpang Mamplam, Bireuen, satu-satunya komplotan Abu Razak cs yang tidak terluka dalam kontak tembak dengan polisi di Pidie Jaya, Kamis (19/9/2019) kemarin, memberikan keterangan soal keterlibatannya.

Diwawancara Dialeksis.com di Mapolres Bireuen, Jumat (20/9/2019), Muhammad Taufiq menjelaskan, sebelumnya ia sedang kerja memotong kayu di usaha panglong kayu di gampongnya, Gampong Ie Rhob Kecamatan Simpang Mamplam Bireuen.

Sesaat kemudian ia ditelpon Hamni. Ia diminta menjemput Abu Razak di kebun jernang di kawasan Bukit Ceurana Ie Rhob, Simpang Mamplam.

"Kajak cok Abu Razak ju siat. Taba u Trienggadeng. Trok keunoe kujok peng 500 ribe keu kah," kata Taufiq dalam Bahasa Aceh meniru ucapan Hamni, yang artinya, Hamni meminta dirinya menjemput Abu Razak untuk dibawa ke Trienggadeng dan ia akan diberikan uang Rp 500 ribu sesampai di sana.

Taufiq memenuhi permintaan Hamni. Ia datang menjemput Abu Razak, selanjutnya diserahkan ke Hamni yang sudah bersama dengan dua orang lainnya, Zulfikar dan Wan Neraka. Lalu kelima anggota KKB ini yang dipimpin Abu Razak ini melaju dengan mobil Avanza ke arah Banda Aceh. 

Dalam perjalanan yang disupiri Hamni, Taufiq duduk di kursi paling belakang sementara Abu Razak duduk di depan. 

Ketika sedang melaju di jalan nasional Medan - Banda Aceh kawasan Trienggadeng, Pidie Jaya, muncul mobil polisi dari arah belakang yang segera mempepet mobil Abu Razak cs. Polisi kemudian melepaskan tembakan bertubi-tubi.

"Abu Razak berteriak: polisi! Ketika hendak membuka pintu mobil, Abu Razak langsung roboh ke badan jalan karena terkena tembakan," cerita Taufiq. 

Taufik mengakui saat diberondong polisi, ia tiarap berlindung di bawah jok kursi paling belakang.

"Abu Razak tak sempat melawan. Ia duluan kena tembak," ungkap Taufiq.

Kapolres Bireuen AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK saat ditanya Dialeksis.com peran Muhammad Taufiq alias Taufiq dalam kelompok Abu Razak cs, mengatakan Taufiq memiliki peran sebagai pemantau di lapangan. Selama ini kalau ada polisi, Taufiq menyampaikan laporan ke Hamni.

"Iya, Si Taufiq memang dapat upah 500 ribu. Tapi selama ini Taufik punya peran juga di lapangan, memantau situasi," kata Gugun.

Pun demikian polisi membantah bahwa kelompok Abu Razak cs tanpa memberikan perlawanan terlebih dahulu.

"Ada perlawanan. Senjata pas dikokang, macet. Ini ada muntahan peluru dari kelompok mereka," jelas Kapolres sambil memperlihatkan bukti peluru.

Pada aksi kontak tembak kemarin, sekitar pukul 18.00 wib, tim gabungan Polda Aceh dan Polres Pidie berhasil melumpuhkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) beranggotakan 5 orang di jembatan Gampong Keudee, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya. 

Menurut Kapolres dalam konferensi pers di Mapolres Jumat siang tadi, tiga dari kelima anggota KKB itu meninggal di TKP, yaitu Abu Razak sebagai pimpinan, Zulfikar alias Wan Ompong, dan Hamni. 

Adapun Wan Neraka kritis tertembak dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit di Banda Aceh. Sementara Taufiq selamat dari serbuan timah panas dan diamankan di Mapolres Bireuen.(faj)

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda