Beranda / Berita / Dunia / Polisi Myanmar Tewas Di Negara Bagian Rakhine Utara

Polisi Myanmar Tewas Di Negara Bagian Rakhine Utara

Senin, 24 Desember 2018 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Seorang polisi berdiri mengawasi di Desa Inndin, di wilayah Rakhine. (Foto: Min Kyi Thein/AP Photo)

DIALEKSIS.COM | Myanmar - Tubuh polisi Myanmar yang penuh peluru ditemukan di negara bagian Rakhine utara, menurut media pemerintah, ketika ketegangan meningkat di hotspot tempat krisis Rohingya meletus tahun lalu.

Tubuhnya ditemukan dua hari lalu dengan "luka tembak di wajah, lengan dan kakinya", Global New Light, Myanmar yang didukung pemerintah melaporkan pada hari Minggu (23/12).

Wilayah barat adalah kotak-kotak perpecahan etnis dan agama dan pasukan keamanan telah bentrok dengan kedua kelompok bersenjata Rohingya dan pejuang Rakhine yang bersenjata lebih baik dari sebagian besar Tentara Arakan yang beragama Buddha.

Prajurit Aung Kyaw Thet hilang dalam aksi setelah serangan pekan lalu oleh penyerang tak dikenal di kota Maungdaw dekat perbatasan dengan Bangladesh.

Penyergapan itu terjadi pada hari yang sama ketika dua pria etnis Rakhine Budha menghilang ketika sedang memancing di kota yang sama dan kemudian ditemukan dengan leher mereka tergores, mendorong tentara untuk melancarkan "operasi pembersihan" lokal dan meningkatkan ketakutan akan kekerasan berskala besar yang baru.

Laporan hari Minggu di Global New Light tidak mengidentifikasi dugaan pelaku penembakan itu tetapi mengatakan pihak berwenang menemukan lubang perlindungan di dekat tempat kejadian, selongsong peluru dan biskuit yang diproduksi di Bangladesh.

Lebih dari 720.000 Rohingya melarikan diri dari Rakhine utara ke Bangladesh setelah Myanmar melancarkan penindasan terhadap sebagian besar minoritas Muslim pada Agustus 2017.

Penyelidik PBB ingin jenderal senior Myanmar diadili karena genosida tetapi tentara mengatakan mereka menanggapi serangan terhadap pos penjaga perbatasan oleh pejuang Rohingya yang menewaskan sekitar selusin pasukan keamanan.

Tentara minggu ini menyerukan gencatan senjata yang aneh terhadap kelompok-kelompok bersenjata etnis di timur laut negara itu, tetapi negara bagian Rakhine tidak termasuk.

Para pengamat mengatakan militer meninggalkan Rakhine karena tidak ingin Tentara Arakan memperoleh pijakan di negara bagian itu, dan telah mengkhawatirkan kelompok-kelompok bersenjata Rohingya yang kurang kuat, yang menyebut diri mereka Bala Keselamatan Arakan Rohingya. (AFP news agency) 


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda