Beranda / Berita / Nasional / AMSI, Klik, dan Jurusan Komunikasi UNG Beri Penguatan Sekolah Literasi Pemberitaan Pemilu

AMSI, Klik, dan Jurusan Komunikasi UNG Beri Penguatan Sekolah Literasi Pemberitaan Pemilu

Minggu, 28 Januari 2024 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

AMSI, Klik, dan Jurusan Komunikasi UNG Beri Penguatan Sekolah Literasi Pemberitaan Pemilu di aula Kantor Desa Botubulowe, Kecamatan Dungaliyo, Minggu (28/1/2024). [Foto: for Dialeksis]


DIALEKSIS.COM | Gorontalo - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Gorontalo menggelar “Penguatan Sekolah Literasi Pemberitaan Pemilu”. 

Kegiatan ini berkolaborasi dengan Komunitas Literasi Kampung (Klik) dan Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta terdiri dari penyelenggara pemilu, Panwas (Panitia Pengawas) kecamatan dan desa, PPS (Panitia Pemungutan Suara), KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara), Mahasiswa Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) UNG dan wartawan.

Kegiatan Sekolah Literasi dilaksanakan di aula Kantor Desa Botubulowe, Kecamatan Dungaliyo, Minggu (28/1/2024).

Dalam Sambutannya Ketua Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan AMSI Gorontalo, Anang Susanto, meminta kegiatan yang digelar ini dapat meningkatkan mutu informasi pemilu yang akan beredar di masyarakat.

“Nantinya kita akan berkewajiban memberikan informasi yang akurat, bukan Hoaks,” kata Anang.

Sekretaris Klik, Abdul Fikri Katili, menekankan pentingnya jurnalisme dalam penyelenggaran Pemilu karena merupakan pilar ke-4 demokrasi.

Abdul juga menerangkan bahwa saat ini masyarakat tidak lagi kekurangan informasi, tetapi telah kelebihan informasi. Sehingga dengan banyaknya informasi yang beredar perlu adanya filter untuk menyaring informasi yang diterima.

“Kita perlu menyaring informasi karena banyaknya informasi, terlebih dengan informasi pemilu, yang mulai dekat,” ujarnya.

Dosen Komunikasi FIS UNG, Muhammad Akram Mursalim S,Sos., M.I. Kom, meminta untuk berhati-hati dengan informasi yang ada, karena di era saat ini kebohongan dapat menyamar menjadi sebuah kebenaran.

“Proses pembuatan berita itu dimulai dari kebenaran, bukan kebaikan,” tegasnya.

Kebenaran tersebut diartikannya secara fungsional, yang dimulai dengan mengambil berita di lapangan kemudian membawa ke meja redaksi, sehingga melahirkan berita yang berkualitas dan menjaga kualitas berita.

Akram berharap nantinya kolaborasi dalam kegiatan ini dapat berangkat dengan kebenaran, ada buku dari Bill Kovach tentang 9 elemen jurnalisme dengan prinsip pertama adalah kebenaran dan yang terakhir adalah hati nurani.

Pemateri Penguatan Sekolah Literasi Pemberitaan Pemilu masing-masing Ketua AMSI Gorontalo Verrianto Madjowa dan Ketua Komunitas Literasi Kampung Irfan Yasin.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda