Beranda / Berita / Nasional / Terkait Dukungan KaBIN, Jangan Kecewakan Marwah Bangsa Aceh

Terkait Dukungan KaBIN, Jangan Kecewakan Marwah Bangsa Aceh

Rabu, 06 November 2019 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dukungan Wali Nanggroe, Tengku Malik Mahmud Al-Haythar pada Suhendra Hadikuntono untuk menjadi kepala BIN merupakan marwah Aceh. Presiden Jokowi diminta mempertimbangkan harapan pemimpin di Aceh itu. "Bagi Aceh sosok Suhendra penting untuk merawat perdamaian di Aceh," sebut Khaidir.

Juru bicara Komunitas Jokowi Amin Kuat (KAJAK) ini menyebut bahwa dukungan dari Wali Nanggroe sama halnya dukungan masyarakat Aceh secara menyeluruh, "jangan kecewakan Bangsa Aceh, dukungan Wali Nanggroe ini merupakan marwah bangsa Aceh," tegas Khaidir.

Presiden Jokowi juga di harapkan terus merawat Perdamaian di Aceh, "perdamaian harus abadi, kita perlu menjaga bersama - sama, bukan hanya untuk rakyat Aceh juga bangsa Indonesia." sebut Khaidir.

Sebelumnya sebut Khaidir, Sosok Suhendra sudah berkontribusi banyak dalam menjaga perdamaian, sebab menurutnya banyak tokoh nasional yang tidak memahami proses Damai RI dan GAM di Aceh.

Karena itu dalam kabinet jilid II Presiden Jokowi dan Wapres Makruf Amin haruslah ditempatkan sosok - sosok yang memiliki kemampuan dan kecakapan serta memiliki jiwa nasionalisme seperti yang ditunjukkan oleh Suhendra Hadikuntono pada masalah di Aceh.

Pemanggilan Muzakir Manaf atau Mualem oleh Komnas HAM sempat membuat situasi Aceh menjadi tegang, selain penolakan dari kalangan Partai Aceh dan KPA, respon kecaman atas Komnas HAM juga datang dari Anggota DPR Aceh dan juga Anggota DPD RI.

Sikap penolakan atas pemanggilan Mualem juga diutarakan kembali oleh Suhendra usai bertemu Wali Nanggroe, "Pemanggilan itu akan membuka luka lama, bahkan ibarat membangunkan macan tidur." ungkap Suhendra. Namun kini situasi di Aceh sudah membaik, karena itu Suhendra mengajak seluruh pihak untuk bersyukur atas perdamaian Aceh. Suhendra menekankan pada berbagai pihak untuk bersama - sama menjaga perdamaian di Aceh.(j)

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda