DIALEKSIS.COM | Jakarta - Industri kecantikan nasional menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam tiga tahun terakhir. Menteri UMKM Maman Abdurrahman menilai momentum itu harus dimanfaatkan pelaku usaha lokal untuk masuk ke pasar global.
“Opportunity di sektor beauty sangat tinggi. Produk lokal perlu didorong agar skalanya makin besar,” kata Maman saat meninjau Jakarta X Beauty 2025 di JICC pada pekan lalu.
Kementerian UMKM mencatat dominasi brand lokal semakin kuat, tercermin dari 300 merek Indonesia yang ikut dalam pameran tersebut. Maman menilai kekuatan pasar domestik sudah terbukti dan kini saatnya membuka akses ekspor.
“Kita harus mulai buka market di luar, tidak hanya menguasai pasar dalam negeri,” ujarnya.
Data BPOM menunjukkan jumlah pengusaha kosmetik naik dari 819 pada 2021 menjadi 1.039 pada 2023, dengan 89,2% di antaranya UMKM. Pada 2024, jumlah unit usaha melonjak menjadi lebih dari 1.500.
Dari sisi nilai industri, Kemenperin mencatat pendapatan sektor kosmetik meningkat 48% dari Rp21,45 triliun (2021) menjadi Rp31,77 triliun (2024), dan diproyeksikan terus naik hingga 2028.
Maman menegaskan pemerintah menyiapkan dukungan melalui pembiayaan, penguatan rantai pasok lewat Holding UMKM, hingga perluasan akses pasar. Dukungan ini diharapkan mendorong produktivitas pelaku usaha serta memperbesar kontribusi sektor kecantikan terhadap ekonomi nasional. [*]