Beranda / Liputan Khusus / Indepth / Bener Meriah Antara Tgk Syarkawi dan Tgk Bahar

Bener Meriah Antara Tgk Syarkawi dan Tgk Bahar

Jum`at, 19 Juni 2020 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Mereka dulu akrab. Berjuang untuk satu tujuan melahirkan pemimpin di Bener Meriah. Mereka seiring sejalan. Keakraban itu sempat membuat “pihak” yang kurang sefaham, berusaha memecahkanya.  

Bupati Bener Meriah, Tgk Syarkawi mempercayainya, dia diberikan wewenang untuk “membantu” kelancaran tugas pemerintahan. Dampaknya, sempat muncul pertanyaan di sana, siapakah Plt Bupati Bener Meriah, Tgk. Syarkawi atau Tgk. Bahar?

Tgk. Baharuddin Usman, atau lebih dikenal dengan panggilan Tgk. Buntul, adalah pimpinan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sebuah partai (bersama Golkar, PDA dan KPS) yang mengusung pasangan Ahmadi dan Syarkawi untuk menjadi pemimpin di sana. 

Kedekatan Tgk Buntul dengan Syarkawi bukan lagi rahasia. Tgk Buntul sempat dipercayakan Abuya sebagai tim ahli di pemerintahanya. Mulailah Tgk Buntul menunjukkan “taringnya”. Dampaknya ada pihak yang kurang senang, ahirnya naiklah sebuah spanduk yang mempertanyakan, siapa Plt (ketika itu Syarkawi menjabat Plt) Bupati Bener Meriah. 


Baca : Siapa Plt Bupati Bener Meriah?

Namun seiring perputaran roda, kepentingan mereka seperti ada gesekan. Keduanya disebut sebut kurang harmonis. Tidak harmonis itu semakin nampak,  ketika Abuya menyatakan akan mundur dari jabatan Bupati, awal Idul Fitri lalu.

Pro dan kontra terjadi. Pihak yang tidak mendukung Abuya  meminta agar tgk Syarkawi bukan hanya membuat pernyataan di atas mimbar, namun membuat surat pengunduran diri secara tertulis. Abuya harus amanah dengan ucapanya.


Diantara sekian banyak pihak yang meminta Abuya membuat surat mundur itu, termasuk di dalamnya Tgk Buntul. Pimpinan PKB ini menyatakan pendapatnya di media, dia meminta Syarkawi membuat surat resmi. 


Baca :Hingar Bingar Seputar “mundurnya” Tgk Syarkawi

Namun pernyataan Tgk Buntul ini dibantah oleh Ruslan M. Daud (anggota DPR RI). Mantan Bupati Bireun ini menyatakan, saat ini PKB Bener Meriah dibawah kendalinya. Dia dipercayakan DPP untuk sementara menakhodai PKB Bener Meriah.

Benar, belakanganya muncul SK dari DPP PKB yang “menghapus” kekuatan Tgk Buntul. Dalam SK DPP PKB nomor 2856/DPP/01/VI/2020, Ruslan M. Daud menjabat sebagai sekretaris, sementara Tgk. Syarkawi sebagai wakil ketua. Tgk Bahar dipercayakan sebagai wakil bendahara. Siapa yang memimpin PKB Bener Meriah?

 Ternyata partai ini mempercayakan kepada orang yang tidak berdomisili di Bener Meriah. Neng Eem Marhamah, dipercayakan sebagai ketua PKB. Anggota DPR RI dari PKB  asal pemilihan III Jawa Barat, memimpin di lembah Burni Telong.

Reaksi 

Munculnya SK ini ada reaksi dari Tgk Buntul. Pimpinan partai yang sudah berhasil mengantarkan lima kadernya menduduki DPRK Bener Meriah dan seorang ke DPRA, menyebutkan surat keputusan DPP PKB atas  pemberhentian dirinya sebagai ketua DPC PKB Bener Meriah ada kepentingan, terutama terkait politik.  

"Mungkin ini kepentingan. Politik itu adalah kepentingan yang bisa saja menjadikan seseorang tidak mengenal jasa dan bagaimana upaya seseorang dalam membesarkan partai. Kepentingan lebih diutamakan dari jasa seseorang," ujar Abu Buntul, seperti ditulis AJNN.

Dia tidak mengundurkan diri dan juga tidak diberhentikn dari partai. Tanpa surat teguran, tiba - tiba muncul surat keputusan (SK) baru dari DPP PKB. Untuk itu, Abu Buntul menyebutkan, dia akan mempertimbangkan langkah - langkah selanjutnya.  

Menurut Tgk Bahar, selain tanpa surat teguran atau peringatan, dirinya juga tidak dinasehati oleh DPP. Di dalam AD/ART partai PKB tahun 2011 versi Bali, pergantian antar waktu (PAW) pengurus Partai disebutkan bahwa PAW pengurus boleh di lakukan, namun tidak untuk posisi ketua.

Sedangkan untuk struktur lain seperti sekretaris bendahara dan lainnya boleh diganti. Terkecuali diberhentikan secara hormat atau tidak hormat Karena melanggar AD/ART partai, pemberhentian juga dapat dilakukan karena meninggal dunia, tersangkut kasus hukum dan mengundurkan diri.  

"Alhamdulillah, setelah kita kaji, kita bedah dan klarifikasi semua hal tersebut tidak ada sama saya. Saya juga sudah minta kepada DPP PKB untuk menunjukkan kepada saya semua kesalahan saya. Tapi sampai saat ini belum ada jawaban," ujar Tgk Bahar.

Kalau begitu ada apa? Tgk Bahar mengakui, DPP PKB hanya menunjukkan adanya permasalahan antara dirinya Tgk  Syarkawi. Namun menurut Tgk Buntul ini, ada beberapa kebijakan Syarkawi yang tidak berkenan dengannya sebagai ketua partai.

Sehingga Syarkawi tidak nyaman jika Tgk Bahar menjadi Ketua DPC PKB Bener Meriah. Dari awal Tgk Syarkawi sudah meminta agar ketua partai diserahkan kepadanya, sebut Tgk Bahar.

Tgk Bahar mengakui sampai hari ini dia merasa tidak ada kesalahanya. Namun tanpa ada surat pemberhentian kini muncul SK baru, dimana Tgk Bahar menjabat sebagai wakil bendahara, bukan lagi sebagai ketua.

Dinamika 

Sebelumnya, Tgk Bahar adalah orang “kepercayaan” Syarkawi dalam membantu kelancaran tugasnya. Tgk Buntul ini dikenal oleh kalangan pejabat dan masyarakat disana termasuk orang yang menentukan kebijakan, walau dia diluar system.

Peranan Tgk Bahar sempat memunculkan pertanyaan publik, siapa sebenarnya Plt Bupati Bener Meriah (ketika itu Syarkawi masih Plt) Tgk Bahar atau Abuya. Spanduk yang mempertanyakan kewenangan tengku Bahar sempat naik ditempat strategis Redelong. 

Menjawab Dialeksis.com, seputar adanya pertanyaan publik ini, Tgk Syarkawi seperti melindungi Tgk Bahar. Dia membantah ada pihak yang mengintervensi roda pemerintahan di Bener Meriah.

“Semuanya berjalan normatif, masih sesuai dengan ketentuan. Tidak ada pihak yang mengintervensi. Kalau ada pihak yang diperbantukan untuk kelancaran tugas tugas pemerintahan, semuanya masih dalam koridor, sesuai dengan mekanisme,” sebutnya.

Namun seiringnya perjalanan waktu, Tgk Syarkawi mulai terasa kurang nyaman dengan Tgk Bahar, bahkan Tgk Syarkawi meminta agar jabatan yang diemban Tgk Bahar (ketua partai) diserahkan kepadanya, dan itu dibenarkan Tgk Bahar dalam keteranganya kepada media.

Selain soal partai, apakah ada yang kurang nyaman diantara mereka berdua, sehingga publik melihat kurang harmonis. Keduanya seperti memilih diam tidak mau mengungkapkan. Namun bisik bisik di masyarakat semuanya bermuara kepada kepentingan.

Dunia politik adalah dunia yang penuh kepentingan. Teman bisa saja menjadi lawan, ketika kepentingan ada benturan. Demikian dengan pihak yang selama ini dianggap sebagai lawan, namun ketika kepentinganya sama, mereka justru bergandengan tangan.

Terlepas dari hiruk pikuk dunia politik di negeri lembah Burni Telong ini, Tgk Syarkawi telah mengukir sejarah. Dia pemimpin sebuah pasantren, kemudian dipinang untuk menjadi wakil bupati. Dia bersama Ahmadi mengayuh bahtera Bener Meriah.

Dalam perjalanan dia ahirnya menjabat sebagai Plt Bupati, tak lama kemudian dikukuhkan sebagai Bupati Bener Meriah, walau sampai saat sekarang ini belum memiliki wakil. Baru baru ini publik dikejutkan dengan statemenya ingin mundur, walau ahirnya untuk sementara mengambil cuti untuk berobat.

PKB adalah partai tempat Tgk Syarkawi menyalurkan aspirasinya. Walau sebelumnya dia bukan ketua partai, namun perananya juga turut menentukan perolehen kursi di DPRK setempat dan terpilihnya seorang wakil PKB ke DPRA.

Kini PKB dipercayakan kepada Neng Eem Marhamah anggota DPR RI asal pemilihan Dapil III Jawa Barat, perempuan Cianjur itu kini mengkhodai PKB Bener Meriah, dimana Tgk Syarkawi diberikan kepercayaan sebagai wakilnya dan Tgk Bahar sebagai wakil bendahara.

Negeri penghasil kopi Arabika Gayo ini menjadi pembahasan, bukan hanya karena dua pemimpin disana sudah dinyatakan bersalah dan masuk jeruji besi. Namun perpolitikan di lembah merapi ini, gesekan-gesekanya mulai mengepulkan asap. (Bahtiar Gayo)



Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda