Beranda / Berita / Nasional / Kepala BKPM: 153 Perusahan Diklaim Siap Masuk RI Gara-gara Omnibus Law

Kepala BKPM: 153 Perusahan Diklaim Siap Masuk RI Gara-gara Omnibus Law

Jum`at, 23 Oktober 2020 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

[Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Foto: Sindonews]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengklaim sebanyak 153 perusahaan atau investor siap masuk ke Indonesia pada 2021 usai Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) disahkan. Kedatangan investor tersebut dipastikan akan mengerek jumlah investasi dan lapangan kerja dalam negeri.

"Kami punya cadangan, ada 100 perusahaan lebih, 153 perusahaan yang mereka akan siap masuk di 2021," ujarnya, dalam paparan Realisasi Investasi Kuartal III 2020, Jumat (23/10).

Meski tidak menyebutkan pasti target realisasi investasi tahun depan, namun ia memastikan angkanya lebih tinggi dari proyeksi tahun ini. Pada 2020, BKPM menargetkan realisasi investasi mencapai Rp817,2 triliun.

"Kalau 2021, dengan UU Cipta Kerja sudah disahkan, kemudian ada beberapa bagian yang kami butuhkan dalam kemudahan berusaha, saya yakinkan pada 2021 pasti realisasi investasi kita lebih tinggi dari 2020," ucapnya.

Selain dampak dari UU Cipta Kerja, ia menuturkan investasi tahun depan juga akan ditopang oleh rencana pembangunan pabrik baterai untuk kendaraan listrik (EV).

Seperti diketahui, dua produsen baterai untuk kendaraan listrik terbesar dunia berminat menanamkan modal sebesar US$20 miliar atau setara Rp296 triliun (kurs Rp14.800) di Indonesia.

Kementerian BUMN telah menyebutkan dua perusahaan tersebut adalah Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari China dan LG Chem Ltd asal Korea Selatan.

"Kita nantinya juga punya industri baterai terbesar di dunia pada 2021, mereka akan groundbreaking bahkan yang untuk yang kelas menengah akan dilakukan November ini," terang Bahlil.

Secara umum, ia meyakini iklim investasi pada 2021 membaik. Pasalnya, pandemi covid-19 juga diyakini mulai reda tahun depan, sehingga mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya.

Sementara itu, hingga kuartal III 2020 realisasi investasi yang masuk ke Indonesia sebesar Rp611,6 triliun. Angka tersebut mencapai 74,8 persen dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp817,2 triliun. 

Sebelumnya, Bahlil sempat mengungkapkan rencana 153 perusahaan tersebut masuk ke Indonesia usai pengesahan UU Cipta Kerja. Namun, saat itu ia belum secara spesifik mengatakan jika 153 perusahaan tersebut siap masuk.

"Bagaimana investasi ke depan pasca UU Cipta Kerja? Ada 153 perusahaan yang sudah siap masuk pasca pemberlakuan UU Cipta Kerja. Dengan 153 perusahaan tersebut otomatis akan banyak menampung lapangan pekerjaan," ujarnya dalam konferensi pers virtual terkait UU Cipta Kerja belum lama ini [cnnindonesia].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda