Beranda / Berita / Aceh / BPOM Aceh Temukan Takjil Pakai Formalin di Bireuen

BPOM Aceh Temukan Takjil Pakai Formalin di Bireuen

Rabu, 29 Maret 2023 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Tim Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh melakukan uji sampel takjil Ramadhan 1444 Hijriah, di Bireuen, Selasa (28/3/2023). (Foto: ANTARA)


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh telah menemukan salah satu jajanan buka puasa atau takjil di Kabupaten Bireuen, Aceh, yang diduga menggunakan bahan berbahaya jenis formalin.

Menurut Kepala BBPOM Banda Aceh, Yudi Noviandi, pihaknya telah melakukan pengujian terhadap 65 sampel takjil melalui laboratorium mobil keliling di wilayah Bireuen. 

Hasilnya, satu sampel diduga mengandung bahan berbahaya dan tidak aman untuk dikonsumsi.

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh mendeteksi salah satu jajanan buka puasa atau takjil di Kabupaten Bireuen, Aceh, diduga menggunakan bahan berbahaya jenis formalin.

 Kepala BBPOM Banda Aceh Yudi Noviandi mengatakan terdapat 65 sampel takjil yang dilakukan pengujian lewat laboratorium mobil keliling di wilayah Bireuen, dan hasilnya ada satu sampel yang diduga tidak aman.

"Total yang diuji sebanyak 65 sampel, dengan hasil pengujian sebanyak 64 sampel memenuhi syarat dan terdapat satu sampel mi diduga positif formalin di Bireuen," kata Yudi, Selasa, 28 Maret 2023.

Yudi menjelaskan pengujian sampel makanan tersebut dilakukan dalam upaya intensifikasi pengawasan pangan jajanan selama Ramadan 1444 Hijriah di daerah Tanah Rencong.

Ia mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bireuen, Aceh Besar, dan Banda Aceh untuk melakukan pengawasan keamanan pangan, baik distribusi maupun pangan jajanan Ramadan atau takjil.

Saat pengawasan di Bireuen, kata dia, BPOM Aceh mengawali dengan pemeriksaan keamanan pangan di ritel penjualan, kemudian mengambil sampel makanan takjil yang berpotensi mengandung bahan berbahaya di Jalan Langgar, Bireuen, untuk selanjutnya diuji di laboratorium mobil keliling.

Ia menambahkan, sampel makanan takjil yang diuji cepat menggunakan laboratorium mobil keliling tersebut di antaranya mi, bakso, agar-agar, kue basah dan minuman yang berwarna. Dengan parameter uji identifikasi bahan berbahaya boraks, formalin, methanyl yellow, dan rhodamin B.

"Sampel mi yang diduga positif menggunakan formalin lewat uji cepat tersebut akan dilakukan pengujian konfirmasi di laboratorium BPOM Aceh," ujarnya.

Ia berharap kepada para pedagang makanan agar diberikan pembinaan teknis oleh petugas, untuk selalu menjaga keamanan dan mutu pangan terutama saat bulan suci Ramadan.

Selain itu, BPOM juga masih menemukan ritel di Bireuen yang menjual produk tanpa izin edar (TIE) seperti teh Thailand, ovaltine Malaysia, dan permen hacks serta masih terdapat produk pangan rusak dan kedaluwarsa yang masih terpajang di etalase.

"Terhadap produk TIE tersebut dilakukan pemusnahan produk ditempat oleh pemilik secara sukarela," kata Yudi.

Kegiatan intensifikasi pengawasan pangan itu juga melibatkan Satuan Karya Pramuka POM dalam melakukan sampling, pengujian, komunikasi, informasi dan edukasi di Pusat Jajanan Lambaro, Kabupaten Aceh Besar dan Pusat Jajanan Jalan Syiah Kuala, Lamdingin, Kota Banda Aceh. 

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda