Beranda / Berita / Aceh / Status Darurat Covid-19 Aceh Akan Berakhir, Kebijakan Pemerintah Harus Lebih Kompleks

Status Darurat Covid-19 Aceh Akan Berakhir, Kebijakan Pemerintah Harus Lebih Kompleks

Sabtu, 23 Mei 2020 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua DPW NasDem Aceh, H Zaini Djalil SH . [Foto: IST]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Status darurat pandemi Corona Aceh berakhir 29 Mei 2020. Itu adalah saat semua masih dalam masa Idul Fitri. Pemerintah Aceh harus segera mempersiapkan kebijakan baru untuk ini.

"Diperpanjang atau bagaimana. Usul kami diperpanjang sampai jangka waktu dua bulan lagi. Karena rantai penyebaran pandemi belum putus dan gelombangnya masih terus terjadi," kata Ketua DPW NasDem Aceh, H Zaini Djalil SH kepada Dialeksis.com, Sabtu (23/5/2020).

"Kami apresiasi bahwa provinsi Aceh menjadi wilayah paling kecil positif Corona di Sumatra. Tentunya ada andil seluruh pihak, terutama pemerintah terhadap kondisi ini. Namun dari data terakhir secara Nasional, kasus positif Covid-19 semakin meningkat. Per 22 Mei, 20.796 positif, ditambah lagi menjelang hari raya Idul Fitri pergerakan massa semakin tinggi dan sulit terbendung. Potensi buruk sangat mungkin terjadi," tambahnya.

Jika status darurat diperpanjang, lanjut Zaini, tentunya harus ada langkah yang lebih konkrit dan aplikatif di berbagai sektor dan kehidupan masyarakat. Efek ekonomi seluruh rakyat yang terdampak, pengganti kerja bagi masyarakat yg kehilangan kerja utama akibat wabah yang berlarut, sampai penyempurnaan sistem alokasi dan penyaluran bantuan langsung ke masyarakat rentan serta miskin, harus menjadi fokus pemerintah Aceh.

Kemudian, hal terpenting lain yang harus disiapkan adalah dalam menghadapi situasi normal baru kedepan. Saat anak sekolah sudah masuk tahun ajaran baru di periode Juli, kesiapan seluruh sekolah untuk sistem belajar dengan protokol kesehatan. Perkantoran pemerintah dan swasta dengan protokol kesehatan. Fasilitas kesehatan yang mendukung sistem pelayanan apabila situasi kehidupan harus menyesuaikan dengan wabah Corona yang berkepanjangan. Serta banyak sektor kehidupan lain yang harus dipersiapkan untuk disesuaikan.

"Pemerintah Aceh kami harap harus lebih tanggap dan cepat untuk hal-hal penting itu. Pelibatan berbagai stakeholders penting untuk menyusun dan melakukan langkah-langkah dalam beradaptasi dengan pandemi berkepanjangan ini haruslah lebih interaktif," ungkap Zaini.

"Kita sedang memasuki masa saat kita harus mengrestorasi ulang atau membangun formasi baru di berbagai sistem pelayanan pemerintahan dan kehidupan. Sudah harus berfikir dan bergerak untuk out of the box. Tidak hanya lagi kerangka fikir saja, namun harus cepat simultan dengan tindakan," tambahnya.

Zaini melanjutkan, meski sedang dalam ancaman pandemi Covid-19, ini juga adalah peluang. Peluang untuk memperbaiki seluruh kebiasaan kekeliruan dalam sistem kehidupan dan tentunya juga pengelolaan pemerintahan.

"Pemerintah Aceh kami harapkan bisa mempelopori ini. InsyaAllah kita akan bisa melewati masa-masa sulit ini, dan bangkit secara bersama," ungkap Ketua DPW NasDem Aceh itu.

"Terakhir kami ucapkan selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir bathin, semoga kita semua kembali fitrah," pungkasnya. (sm)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda