DIALEKSIS.COM | Feature - Nasib tragis Bakhtiar, seorang pekebun di Paya Bakong yang diinjak gajah pada 12 Oktober 2023 tampaknya telah menjadi semacam berita mainstream di daerah ini. Tiap tahun, tajuk berita konflik gajah dengan manusia wara wiri di media lokal seolah-olah mustahil manusia dapat berbagi ruang dengan gajah. Lebih parahnya lagi, konflik gajah versus manusia terkadang juga dapat merembet ke konflik manusia-manusia seperti terjadi di Lampung 2017 silam.
DIALEKSIS.COM| Feature- Manusia melihatnya “jijik”, apalagi harus turun ke dalam air pekat dengan beragam sampah. Sudah bertahun-tahun campuran beragam sampah itu ada di sana, tumpuk menumpuk.
Namun rasa jijik itu harus dibuang personil tempur yang menjaga kesatuan NKRI. Dengan pakaian lorengnya mereka turun berendam dalam air hitam pekat sudah bercampur beragam sampah.
DIALEKSIS.COM | Feature - Persoalan ganti rugi terkena proyek PLTA Peusangan, Aceh Tengah, bagaikan mengurai benang kusut. Sudah puluhan tahun tidak kunjung tuntas.
Pihak PLN Persero/PLTA mengakui sudah lebih membayarkan ganti rugi terhadap lahan, tanaman dan perumahan penduduk yang terkena proyek. Namun masyarakat mengklaim belum keseluruhan harta mereka yang diganti rugi.
DIALEKSIS.COM| Setiap manusia sudah pasti tidak mau masuk jeruji besi, apalagi menyangkut martabat dan harga diri. Siapapun dia akan berupaya menyelamatkan diri. Ibarat hanyut, seseorang akan memegang apapun yang dilaluinya, demi dia bisa naik ke darat.
Publik sebenarnya tidak terkejut ketika penyidik Polda Metro Jaya menetapkan ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka. Karena publik sudah “membaca” kasus dugaan pemerasan atas laporan mantan Mentan SYL, bakal ada tersangka.
“Kalau ada panggilan hentikan seluruh kegiatan. Raihlah kemenangan. Hidup ini singkat, belum tentu kita hidup sebentar lagi,” kalimat yang lembut terucap dari seorang yang menyandang pangkat dua melati.
DIALEKSIS.COM | Feature - Bagaikan harimau sedang menunjukan lorengnya, mulutnya terbuka, terlihat taringnya. Namun, singa tidak mau mengalah, siap mencakar. Bukan hanya awumanya yang keras, namun gigi lancip di mulutnya siap menerkam.
Publik kini seperti disuguhkan pertarungan singa dengan harimau. Tarik ulur dalam kasus dugaan pemerasan atas laporan mantan Mentan Syahrul Yusin Limpo yang menjerat Firli Bahuri ketua KPK menjadi konsumsi publik.
DIALEKSIS.COM | Feature - Bagaikan bara dalam sekam, kepulan asapnya belum mereda. Perseteruan antara Pj Gubernur Aceh dengan DPRA sudah lama berlangsung, semakin meruncing. Gesekanya menjadi pembahasan publik.
Rindu panjang selama 32 tahun bukanlah waktu yang singkat. Waktu yang telah melahirkan mendekati dua generasi dalam peradaban manusia. Kerinduan itu dirasakan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Aceh. Rindu yang menyesakan rongga dada.
DIALEKSIS.COM| Feature- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, akankah menjadi tersangka? Sehubungan dengan kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (mantan Mentan) Syahrul Yasin.
DIALEKSIS.COM| Feture- Bara dalam sekam di Universitas Gajah Putih (UGP) Aceh Tengah, asapnya sudah lama mengepul. Hutang yayasan tempat mendidik generasi bangsa kebanggaan rakyat Gayo ini terus membengkak.
DIALEKSIS| COM | Feature - Kalau boleh diibaratkan, pertikaian ini bagaikan pertarungan harimau dengan singa. Pertarungan yang berdarah-darah, sama sama menunjukan keperkasaan.
KPK menunjukan taringnya menangkap Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Bagaimana dengan kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK? Pihak penyidik Dirkrimsus Polda Metro Jaya, sudah menaikan status dari Lidik menjadi Sidik, perkara dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap SYL.
DIALEKSIS.COM| Feature - Bukalah catatan sejarah yang kelam, ketika terjadi pertikaian antara ibu dan dalam membangun sebuah negeri. Lukanya mendalam, menyisakan bekas di relung hati. Konflik yang dihasilkan dari sebuah obsesi.
Letusan konflik soal lahan antara masyarakat dengan pihak investor, pelaksana kegiatan proyek di bumi pertiwi, ledakanya bagai bara dalam sekam. Satu persatu kasusnya dari semua sektor kegiatan, bermunculan kepermukaan.
DIALEKSIS.COM| Feature - Tantanganya penjara. Namun masih ada yang mau melakukanya, walau sudah dilarang oleh negara. Satu persatu warga Aceh yang menguji peruntungan hidup di Pulau Jawa, digelandang ke jeruji besi.
DIALEKSIS.COM| Feature- Publik mengenal wanita ini sebagai wanita sukses. PT Pertamina (Persero) mempercayakanya sebagai Direktur Utama (Dirut). Namun jabatan yang diamanahkan kepada justru melilitnya dengan kasus lilitan korupsi.
DIALEKSIS.COM| Feature - Kuburan Imam Masykuri masih kuning kemerah-merahan, belum ditumbuhi rumput. Baru sepekan lebih jasadnya bersemayam di bumi Bireun, Aceh. Rumah duka di Dusun Arafah, Gampong Mon Keulayu, Gandara Pura, Biruen masih ramai dikunjungi pentakziah.
Perhatian publik atas kasus kematianya akibat penculikan, penganiyaan, masih menghiasi negeri ini. Rasa simpati dan dukungan terus mengalir. Publik disatukan, bagaikan mata rantai, mengawal tragedi ini hingga ada kepastian hukum yang adil.
Kematian Imam Maskury, 25, yang diculik oleh tiga oknum TNI, kemudian disiksa hingga menghembus nafas terahir, merupakan duka anak negeri. Aksi kriminal ini telah membuat berbagai pihak “bangkit” membela Imam.
DIALEKSIS.COM | Feature - Dia “gemar” bersedekah. Ada yang disantuninya, bahkan kerap ada yang menjadikanya sebagai tempat mengadu, meminta bantuan pinjaman. Wanita berparas cantik inipun bagaikan menikmati “sanjungan”, ketika dirinya dijadikan tempat mengadu.
Tidaklah heran banyak pihak yang berusaha dekat denganya. Apalagi dia dikenal agak pemurah, terbilang kaya. Dia membuka usaha dorsmer, di salah satu kota Juang Bireun. Ada yang mengatakan dia tergolong “pengusaha” sukses.
DIALEKSIS.COM | Feature - Pengacara ini dikenal getol “menggempur” mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo. Kematian Brigadir Yosua telah membuat namanya makin dikenal. Keluarga Brigadir Yosua mempercayakan sebagai penasihat hukum.
Aksinya “membongkar” sekenario Ferdy Sambo mendapat simpati publik. Dia tanpa henti menyuarakan aktor utama dalam pembunuhan ini. Berkat keseriusan Bharada Eliezer dan dukungan semua pihak, kasus sekenario Sambo terkuak.
Bahkan dua anaknya yang kelak menjadi Bupati Bener Meriah dan Aceh Tengah, ketika itu masih sangat membutuhkan kasih sayang sang ayah. Usia mereka masih balita. Namun wanita tangguh ini mampu mendidiknya dengan penuh kasih sayang dan perhatian, hingga kedua anaknya menjadi pemimpin negeri.