Beranda / Berita / Nasional / Bekraf Dilebur, Begini Kata Wishnutama Soal Ekonomi Kreatif

Bekraf Dilebur, Begini Kata Wishnutama Soal Ekonomi Kreatif

Minggu, 27 Oktober 2019 20:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio. [Foto: Feri Agus Setyawan/CNN Indonesia]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio memastikan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) tetap memiliki peran yang sama untuk mengurus sektor ekonomi kreatif.

Wishnutama mengatakan dirinya tidak akan mengutak-atik fungsi Bekraf. Enam deputi Bekraf juga tetap akan ada untuk membantu kerja Wishnutama.

"Bekraf masih akan seperti sedia kala. Tidak ada perubahan. Tanggung jawabnya sama saja dengan deputi-deputi itu tetap ada," kata Wishutama kepada media di Gedung PUPR, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10/2019).

Ia mengatakan Bekraf memiliki peran yang strategis. Bersama badan yang pernah dipimpin Triawan Munaf itu, ke depannya ia akan mengembangkan ekonomi kreatif di kota-kota tier kedua. 

Wishnutama akan memastikan bahwa rakyat pedesaan bisa memberdayakan dan merasakan manfaat dari ekonomi kreatif.

"Bukan hanya kreatif ekonomi di kota kota besar tapi juga saya mendapatkan tanggung jawab untuk mengembangkan agar nilai nilai kreatifitas bisa dinikmati rakyat pedesaan semakin merata," kata Wishnutama, seperti dirilis CNN Indonesia, Minggu (27/10/2019).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memutuskan meleburkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dalam Kementerian Pariwisata. 

Hal itu disampaikan saat ia memperkenalkan secara resmi untuk pertama kalinya para pembantunya dalam Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10) pagi di Istana Merdeka.

Tugas Berat

Sementara itu mantan Kepala Bekraf, Triawan Munaf mengatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah dipisah pada pemerintahan Jokowi lima tahun lalu. Kala itu, Jokowi memutuskan untuk membentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan mempercayakannya kepada dirinya. 

Triawan Munaf, eks Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI. [Foto: Rommy Pujianto/MediaIndonesia]

Pemisahan tersebut, kata Triawan, disambut baik para pelaku ekonomi kreatif karena penanganan bidang itu bisa lebih terfokus. Karenanya kini ia berharap agar program dan kebijakan Bekraf yang sudah berjalan tidak dihentikan.

Ia mengatakan dalam dua tahun terakhir, Bekraf sedang membangun metadata permusikan Indonesia demi kesejahteraan musisi lokal. Begitu pula dengan ekosistem perfilman Indonesia yang dibangun sejak penghapusan Daftar Negatif Investasi (DNI).

"Untuk Bekraf, lanjutkan dulu yang sudah ada. Ini sedang berjalan pembentukan ekosistem. Kebijakan yang sedang berjalan jangan sampai berhenti, jangan dihentikan," pesan Triawan, seperti dilansir CNN Indonesia, Rabu (23/10/2019).

"Saya tidak tahu di tahun sekarang atau mendatang dengan disatukan [Kementerian], [apa] ada strategi khusus yang tidak mengurangi satu dengan yang lain, [yang] tidak saling membunuh atau mengurangi," tuturnya.

Triawan menilai tanggung jawab Wishnutama akan lebih berat.

"Sekarang disatukan kembali, memang agak sedikit lebih luas tanggung jawabnya. Tapi mudah-mudahan menteri yang baru akan bisa menangani ini semua. Saya dukung saja karena ada alasan-alasan tertentu," ujarnya. 

Menurutnya, Wishnutama perlu menyiapkan sejumlah strategi dalam menjalankan tugas-tugas mendatang. Triawan mengaku siap memberikan masukan apabila dibutuhkan.(me/CNNIndonesia) 

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda