DIALEKSIS.COM | Karang Baru - Menjelang gelaran Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) atau perlombaan Kitab Kuning tingkat Provinsi Aceh yang akan digelar pada awal Agustus 2025 di Banda Aceh oleh Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Dinas Pendidikan Dayah Aceh Tamiang menggandeng Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Alumni Dayah (DPP ISAD) Aceh untuk membina para santri yang akan mewakili kabupaten dalam ajang bergengsi tersebut.
Sebanyak 10 santri pilihan dari berbagai dayah, baik di dalam maupun luar Kabupaten Aceh Tamiang, menjalani karantina pembinaan intensif selama 10 hari, terhitung sejak tanggal 14 hingga 23 Juli 2025. Kegiatan ini dipusatkan di sebuah hotel di Karang Baru.
Para peserta akan berlaga pada lima cabang lomba tingkat Wustha dalam MQK, yaitu Ushul Fiqh (prinsip hukum Islam), Tafsir (penafsiran Al-Qur’an), Nahwu (tata bahasa Arab), Tauhid (teologi Islam) dan Akhlak (etika Islam).
MQK sendiri merupakan ajang perlombaan membaca dan memahami kitab kuning, yaitu kitab-kitab klasik berbahasa Arab yang menjadi rujukan utama dalam tradisi pendidikan dayah. Kompetisi ini menjadi ruang strategis untuk menumbuhkan semangat tafaqquh fiddin (pendalaman ilmu agama) sekaligus melestarikan khazanah keilmuan Islam yang telah diwariskan selama berabad-abad.
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Tamiang, Haliah Latief, S.Ag, mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya program pembinaan ini. Ia menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten yang telah memberikan dukungan penuh.
“Alhamdulillah, berkat perhatian dan komitmen Bapak Bupati Irjen. Pol (Purn) Dr. Armia Fahmi, MH dan Wakil Bupati Ismail, SE.I, seluruh kebutuhan peserta dapat difasilitasi, mulai dari akomodasi, konsumsi, hingga pelatih dan pemateri yang berkompeten,” ujarnya di sela-sela pembinaan, Rabu (16/7/2025).
Kegiatan pembinaan ini melibatkan para pelatih dan pemateri yang berasal dari kalangan sarjana dayah dan ulama muda, di antaranya Tgk. Mustafa Husen Woyla, Tgk. Edi Syuhada dan Tgk. Hasanuddin (Tu Sudan).
Mereka didampingi oleh dua ulama muda Aceh serta guru-guru lokal berpengalaman, yang semuanya memiliki kompetensi sesuai cabang lomba masing-masing.
Saparuddin Yusup, S.Pd.I., MM, Kepala Bidang Pembinaan SDM Dinas Pendidikan Dayah Aceh Tamiang, menilai kerja sama dengan ISAD Aceh sebagai langkah penting untuk mencetak hasil yang lebih baik.
ISAD Aceh memiliki pengalaman teknis dalam bidang-bidang keilmuan klasik. "Kita berharap, melalui pembinaan ini, prestasi MQK Aceh Tamiang tahun ini bisa meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," ucap Saparuddin.
"Terima kasih kepada para pimpinan dayah, wali santri, dan seluruh elemen yang telah memberikan dukungan. Semangat kebersamaan ini menjadi energi positif bagi anak-anak kita.” tandasnya.
Ia juga menyampaikan harapan agar Kafilah MQK Aceh Tamiang tampil maksimal dan mampu mengharumkan nama daerah di tingkat provinsi.[mrz]