Kamis, 02 Oktober 2025
Beranda / Berita / Aceh / Agus Fernanda Anis Terpilih Pimpin IKAPALA Aceh 2025-2027

Agus Fernanda Anis Terpilih Pimpin IKAPALA Aceh 2025-2027

Kamis, 02 Oktober 2025 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Agus Fernanda Anis, pemuda yang akrab disapa Agus ini akan menakhodai Ikatan Pecinta Alam Aceh (IKAPALA) periode 2025-2027. [Foto: Dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Agus Fernanda Anis, pemuda yang akrab disapa Agus ini akan menakhodai Ikatan Pecinta Alam Aceh (IKAPALA) periode 2025-2027.

Hal ini ditandai dengan telah terlaksananya Temu Warga Pecinta Alam (TWPA) ke-VII tahun 2025 di Banda Aceh, beberapa waktu lalu.

Agus Fernanda mengatakan bahwa ia akan membawa visi besar menjadikan organisasi ini lebih inklusif, kolaboratif, dan berdampak nyata, khususnya di bidang pariwisata berkelanjutan dan kebencanaan.

“Terima kasih saya sampaikan kepada panitia dan perwakilan organisasi pecinta alam yang telah menyukseskan TWPA ke-VII, juga kepada jajaran pengurus periode sebelumnya atas pengabdiannya selama ini. Tanpa dukungan mereka, IKAPALA tidak akan sampai pada titik ini,” ujar Agus di Banda Aceh, Rabu (1/10/2025).

Dalam sambutannya, Agus menegaskan bahwa IKAPALA adalah rumah besar bagi seluruh organisasi pecinta alam di Aceh, baik yang sudah maupun yang belum terdaftar secara resmi.

Ia menyebut, keberagaman kelompok dari Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), Siswa Pecinta Alam (Sispala), hingga Kelompok Pecinta Alam (KPA) adalah kekuatan yang perlu dirawat.

“Partisipasi dan peran aktif semua lembaga sangat dibutuhkan untuk kemajuan kita bersama. Pada dasarnya, IKAPALA adalah milik seluruh organisasi pecinta alam di Aceh,” tegasnya.

Di bawah kepemimpinannya, IKAPALA akan memprioritaskan dua sektor utama yaitu pariwisata dan kebencanaan. Pada sektor pariwisata, Agus mengungkapkan rencana ambisius membangun Banda Aceh Tourism Information Center (BATIC).

Pusat informasi ini akan menjadi wadah promosi wisata minat khusus, mulai dari pendakian gunung, arung jeram, hingga wisata penyelaman.

“BATIC kami desain bukan hanya untuk promosi, tapi juga untuk mendukung rekan-rekan pecinta alam yang kini berprofesi sebagai operator jasa wisata. Yang lebih penting, semua kegiatan pariwisata itu harus selaras dengan prinsip pariwisata berkelanjutan,” kata Agus.

Sementara di sektor kebencanaan, IKAPALA akan memperkuat peran tim Search and Rescue Unit (SRU). Menurut Agus, tim SAR Pecinta Alam selama ini telah terbukti sigap menembus lokasi bencana dan melakukan evakuasi dalam waktu singkat.

“Dengan kemampuan fisik dan pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan pecinta alam, tim SAR kita sudah berkali-kali terlibat dalam tanggap bencana. Ke depan, unit-unit ini akan kami perkuat agar bisa merespon lebih cepat dan lebih terkoordinasi,” jelasnya.

Meski fokus baru diarahkan pada pariwisata dan kebencanaan, Agus menegaskan bahwa agenda lingkungan hidup tetap menjadi identitas utama IKAPALA. Program konservasi, advokasi, dan kampanye pelestarian alam akan terus dijalankan.

“Konservasi adalah ruh-nya organisasi pecinta alam. Itu tidak bisa ditawar,” ujarnya mantap.

IKAPALA, kata Agus, siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, selama mereka berkomitmen pada misi pelestarian lingkungan hidup dan tidak terlibat dalam perusakan alam.

“Kami terbuka untuk kerja sama. Tetapi garis merahnya jelas: IKAPALA tidak akan berkompromi dengan pihak-pihak yang merusak alam,” tutup Agus. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
bpka - maulid