Beranda / Berita / Aceh / Aktivis Muda Bener Meriah Minta PJ Gubernur Tinjau Gedung BMCC Terbengkalai

Aktivis Muda Bener Meriah Minta PJ Gubernur Tinjau Gedung BMCC Terbengkalai

Senin, 29 April 2024 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Gedung BMCC di Bener Meriah Terbengkalai. Foto:  Samsuddin/HabaAceh.id


DIALEKSIS.COM | Bener Meriah - Riga Wantona, aktivis muda Bener Meriah, meminta Penjabat (PJ) Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, untuk meninjau langsung pembangunan Gedung Bener Meriah Convention Center (BMCC) yang terbengkalai. Proyek yang menelan anggaran puluhan miliar rupiah ini kondisinya sangat memprihatinkan dan jauh dari kata siap.

"Singgahlah dan tengok kondisi Gedung BMCC di Bener Meriah ini, Pak Bus. Tidak sedikit anggaran yang sudah terserap, mencapai puluhan miliar rupiah," ujar Riga, (Minggu, 28/04/2024).

Gedung yang terletak di Kampung Wono Sobo, Kecamatan Wih Pesam, itu mangkrak dengan kondisi yang sangat memprihatinkan dan jauh dari siap.

Saat ini, Bustami Hamzah sedang melakukan kunjungan kerja di Takengon, Aceh Tengah, setelah sebelumnya mengunjungi Aceh Singkil pada 26 April 2024. 

Di Aceh Tengah, ia akan meninjau pembangunan venue pacuan kuda Blang Bebangka dan menyerahkan surat keputusan PPPK Pemerintah Aceh di Aula Pendopo Bupati setempat pada Senin, 29 April 2024. 

Namun, dalam agenda kunjungannya, Bustami tidak dijadwalkan untuk mengunjungi Kabupaten Bener Meriah dan rombongan akan langsung menuju Aceh Utara melalui jalan lintas KKA.

Menurut Riga, seandainya Bustami dapat menyempatkan diri untuk singgah di gedung BMCC, ia dapat melihat langsung sejauh mana proses pembangunan yang telah diselesaikan. 

"Sangat mudah untuk singgah ke sana, tidak jauh dari jalan lintas KKA dari arah Pante Raya, hanya sekitar 50 meter. Ayolah, Pak Bus, singgah sebentar saja," ucapnya.

Riga menilai proses pembangunan BMCC harus segera dirampungkan karena dikhawatirkan akan terbengkalai. Meskipun pada tahun 2023 lalu, Pemerintah Aceh telah menganggarkan dana pembangunan lanjutan senilai Rp4,3 miliar, namun anggaran tersebut masih jauh dari mencukupi.

"Dengan anggaran saat itu, sangat jauh dari kata siap. Banyak sisi gedung yang belum selesai dikerjakan, termasuk atap dan lain-lain. Kita khawatir gedung ini akan terbengkalai," ujarnya.

Oleh karena itu, Riga berharap Bustami Hamzah dapat meninjau langsung gedung BMCC agar menjadi catatan penting dalam proses pembangunan selanjutnya.

Proyek pembangunan gedung BMCC telah berjalan sejak 2021 lalu. Awalnya, gedung ini dibangun untuk perhelatan akbar pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) se-Provinsi Aceh ke-35. Biaya pembangunan gedung tersebut mencapai Rp41 miliar, dikerjakan oleh PT Pilar Jurong Sejati dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) tahun 2021 melalui Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh.

Namun, di akhir tahun, pembangunan gedung tidak selesai dikerjakan oleh rekanan lantaran putus kontrak dengan Pemerintah Aceh. Pelaksanaan MTQ yang dijadwalkan pada 2022 terpaksa dialihkan ke Lapangan Pacuan Kuda Sengeda, Bener Meriah. 

Selanjutnya, pada tahun 2023, Pemerintah Aceh melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh telah memplotkan anggaran Rp4,5 miliar untuk lanjutan pembangunan.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda