Beranda / Berita / Aceh / Alumni YES Latih 24 Siswi SMA

Alumni YES Latih 24 Siswi SMA

Minggu, 17 Maret 2019 23:08 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bina Antarbudaya chapter Banda Aceh dan Indonesian YES Alumni Association (IYAA), bekerja sama dengan Syiah Kuala University Debating Club (UDC) dan Flower Aceh menyelenggarakan kamp pelatihan pemberdayaan perempuan dengan tema "HOPE (Home to Opportunity and Practical Equality)". Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 8-10 Maret 2019 di kawasan wisata berbasis masyarakat, Gampong Nusa, Kecamatan Lhoknga. Sebanyak 24 pelajar perempuan dari berbagai SMA/sederajat se-Aceh mengikuti kamp pelatihan tersebut, setelah melalui tahapan seleksi administrasi dan pengumpulan esai secara online.

HOPE merupakan kegiatan yang sebagian besar didanai oleh American Councils melalui program Hibah Alumni YES (YES Alumni Grant) yang diusulkan oleh Ratu Aisyah Chairunisa. Ia merupakan mahasiswi Universitas Syiah Kuala, sekaligus alumni pertukaran pelajar ke Amerika Serikat melalui program Kennedy-Lugar Youth Exchange & Study (KL-YES) angkatan 2014-2015.

"Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam terhadap isu kesetaraan gender antara wanita dan laki-laki kepada para pelajar SMA di Aceh. Mengingat, ini merupakan isu yang penting, apalagi jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan terus bertambah," ujar Ratu.

Selama tiga hari pelatihan, peserta disuguhkan dengan materi-materi yang disampaikan oleh para ahli di masing-masing bidang. Adapun materi-materi yang disampaikan, termasuk kiat memulai usaha bisnis oleh Sri Ramadhani S.T., konsep dasar gender dan pentingnya keterwakilan wanita dalam sistem kepemerintahan oleh Ibu Suraiya Kamaruzzaman, S.T., L.LM., M.T., serta posisi wanita dalam perspektif Islam yang disampaikan oleh Ustaz Masrul Aidin bin Muhammad Ismy, Lc.

Peserta juga berkesempatan untuk melakukan simulasi debat parlementer yang difasilitasi oleh klub debat Universitas Syiah Kuala. Muhammad Iqhrammullah, selaku pendiri klub tersebut menyampaikan jika debat selama ini telah menjadi wadah terciptanya diskursus isu kesetaraan gender yang eksklusif, terutama di tengah sikap masyarakat yang kurang welcome terhadap isu tersebut.

"Pendekatan melalui kompetisi debat, merupakan langkah yang strategis untuk menciptakan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesetaraan gender," ujarnya.

Di akhir kegiatan, peserta diajak untuk membuat kerajinan tangan berbagai bentuk hiasan bunga dengan memanfaatkan limbah-limbah organik oleh ibu-ibu PKK Gampong Nusa. Selain menjadi kesempatan berekreasi, melalui kegiatan ini para peserta juga bisa mengasah kreativitas mereka.

Adapun berbagai penghargaan yang dibagikan kepada peserta dengan esai terbaik dan pemenang simulasi debat parlementer. Untuk kategori the best essay dan the most outstanding essay masing-masing diberikan kepada Citra Aulia dan meutia May Oryza yang keduanya berasal dari MA N Insan Cendekia Aceh Timur. Sedangkan untuk kategori the honorable mention essay diberikan kepada Syarifah Naila Fitri (SMA N 10 Fajar Harapan) dan Latifanny Yulanar (MAT Daarut Tahfiz). Sementara untuk simulasi debat parlementer dijuarai oleh tim yang terdiri dari Rawdlatul Jannah (SMA N 10 Fajar Harapan), Rana Sulthanah Ridhwan (MA Ruhul Islam Anak Bangsa) dan Salshabila Nadya (SMA N Modal Bangsa Arun).

Menurut Emily G. Abraham selaku perwakilan Kedutaan Besar Amerika Serikat yang hadir pada acara tersebut, merasa bahwa acara ini sangat menginspirasi dan senang dapat diberi kesempatan untuk dapat berjumpa dengan para peserta. Kesan yang sama juga diucapkan oleh Nuraini, siswi SMA N 2 Bandar Bener Meriah, "Program hope ini dapat memotivasi wanita-wanita Indonesia agar tetap berkarir dan membuka wawasan kita dalam berbagai bidang agar terciptanya kesetaraan gender di Indonesia." (Humas Unsyiah/fer)

Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda