Beranda / Berita / Aceh / Ayah Tega Perkosa Anak Kandung di Aceh Besar, Warga: Tak Ada Hati Nurani

Ayah Tega Perkosa Anak Kandung di Aceh Besar, Warga: Tak Ada Hati Nurani

Sabtu, 30 Januari 2021 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Riski/Roni
Ilustrasi. [Net]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Belakangan masyarakat Aceh dihebohkan dengar kasus pedofilia dimana seorang paman dan ayah tega memperkosa anak kandung yang masih berusia 11 tahun di Kabupaten Aceh Besar.

Menanggapi hal itu, Ruslan salah seorang warga Kota Banda Aceh mengecam aksi bejat yang dilakukan paman dan ayah kandung tersebut kepada anaknya yang masih di bawah umur.

"Tidak ada hati nurani sama sekali. Sebagai ayah harusnya menjadi pelindung anak-anaknya, ini dia malah menjadi pelaku," ucap Ruslan saat dihubungi Dialeksis.com, Sabtu (30/1/2021).

"Pihak penegak hukum harus menghukum berat si pelaku, sebab mental dan psikologi si korban ke depan akan terganggu, semangat hidupnya berkurang," tambahnya.

Ruslan berujar, peristiwa ini terjadi karena kurangnya persiapan pernikahan dan bagaimana membangun keluarga sakinah mawaddah warahmah.

"Kemudian di kampung-kampung kalau kita lihat penanaman agama itu sudah kurang sekali. Bahaya ini," ujar Ruslan.

"Agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi, balik saja ke hukum Islam, rajam sampai mati. Atau minimal penjara seumur hidup, kalau cuma penjara beberapa tahun, terlalu ringan untuk kasus ini," tambahnya.

Warga lainnya yakni Yuli Asmiyati dari Simeulue mengatakan dalam menanggulangi perbuatan pedofilia pada anak, khususnya dalam keluarga sendiri, pentingnya membangun keluarga dengan menanamkan nilai-nilai syariat.

"Saya anggap ini merupakan hal biadab. Makanya penting membangun keluarga dengan dasar-dasar pendidikan agama dan edukasi pemahan seks kepada anak sejak dini agar anak mengetahui batasan dan dapat melapor jika ada perlakuan tidak baik di lingkungan terdekatnya," ujar yuli

Hal senada disampaikan Nasrul Rizal. Warga Aceh Besar ini menyayangkan peristiwa tersebut bisa terjadi. Menurutnya, selain menamkan nilai-nilai agama, penting juga menjalin komunikasi yang baik antara orang tua dan anak.

"Belajar dari kasus ini, penting membangun komunikasi yang baik antara orang tua dan anak dengan tetap memperhatikan batasan-batasan. Dan untuk si pelaku dalam kasus ini semoga dihukum seberat-beratnya," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda