Beranda / Berita / Aceh / Bahas Penanggulangan Kenakalan Remaja, Pj Walikota Lhokseumawe Bertemu Kadis Dayah Aceh

Bahas Penanggulangan Kenakalan Remaja, Pj Walikota Lhokseumawe Bertemu Kadis Dayah Aceh

Sabtu, 17 Februari 2024 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Penjabat Walikota Lhokseumawe A Hanan SP MM bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Dr Munawar MA, Jum'at (16/2/2024). [Foto: Prokopim Lhokseumawe]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Penjabat Walikota Lhokseumawe A Hanan SP MM bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Dr Munawar MA, Jum'at (16/2/2024).

Pj Walikota Lhokseumawe A Hanan menyampaikan Pj Gubernur Aceh sangat menaruh perhatian terhadap kenakalan remaja yang terjadi akhir-akhir ini baik di wilayah Kota Lhokseumawe maupun di wilayah Aceh lainnya. 

“Jadi saya diminta oleh beliau untuk berkoordinasi dengan berbagai stakeholder termasuk Dinas Pendidikan Dayah Aceh untuk mencari solusi atas kondisi yang terjadi saat ini,” ujar Hanan.

Ia menambahkan di Kota Lhokseumawe tepatnya di Dayah Darul Mukminin Nusantara telah dilakukan upaya penanggulangan kenakalan remaja, seperti genk motor dan narkoba. 

 “Untuk itu, kami berharap agar Dinas Pendidikan Dayah Aceh dapat mendukung dayah ini agar penanganan kenakalan remaja dapat diatasi dengan lebih baik lagi,” harap Hanan.

Menyahuti keresahan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Dr Munawar MA mengatakan kemajuan teknologi informasi yang membawa dampak positif, tapi juga menghadirkan dampak negatif, terutama dikalangan generasi muda Aceh. 

Dampak negatif tersebut dapat berupa penurunan akhlak dan moral, lunturnya identitas sebagai seorang muslim, sehingga meningkatnya aksi kriminalitas yang dilakukan oleh remaja.

“Melihat kenyataan yang mengkhawatirkan ini, tentu saja kita tidak boleh berdiam diri. Pemerintah Aceh dengan segala kekuatan, berupaya untuk menghadirkan program dan kegiatan berbasis pendidikan dayah dalam rangka meningkatkan implementasi syariat Islam di tengah masyarakat,” ujar Munawar.

Dirinya menambahkan, di sisi lain tugas besar tersebut tentu tidak dapat ditanggung sendiri oleh pemerintah. Akan tetapi juga dibutuhkan kolaborasi dan partisipasi seluruh pihak termasuk orang tua dan berbagai elemen masyarakat serta peran sentral organisasi gerakan Islam.

“Dengan adanya kerjasama antara berbagai pihak tersebut diharapkan dapat terwujud lingkungan yang lebih baik dan mendukung bagi remaja, sehingga dapat mengurangi tingkat kenakalan remaja dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan,” pungkasnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda