DIALEKSIS.COM | Lhoksukon - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, mencatat sebanyak 3.426 warga terpaksa mengungsi ke Meunasah (balai desa) akibat rumah mereka terendan air banjir sejak Senin pagi (9/10/2023).

Saat ini rata-rata ketinggian air hampir dua meter, bahkan air terus meluas hingga ke enam kecamatan yaitu Kecamatan Sawang, Samudera , Syamtalira Aron Matangkuli, Pirak Timu dan Kecamatan Tanah Luas. Sebelumnya, banjir hanya merendam tiga kecamatan yaitu Kecamatan Tanah Luas, Pirak Timu dan Kecamatan Matangkuli.

"Untuk kecamatan Samudra jumlah warga mengungsi sebanyak 1.726 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Matangkuli sekitar 1.700 jiwa. Untuk sementara mereka bermalam di mushalla atau meunasah masing-masing," sebut Keplaa BPBD Aceh Utara, Asnawi kepada wartawan berama Dialeksis.com Senin sore (9/10/2023).

Kata dia, banjir sejak tadi malam merupakan banjir susulan. Padahal baru saja surut pada 8 Oktober 2023. Peristiwa ini kembali terjadi akibat air hujan dari dataran tinggi Kabupaten Bener Meriah yang mengalir melalui sungai Kabupaten Aceh Utara..

"Sungai sudah dangkal, maka saat debit air tinggi sedikit saja langsung mengalir ke permukiman warga," sebutnya.

Pihaknya mengimbau kepada Kepala desa dan camat pro aktif melaporkan data banjir dan pengungsian. “Sehingga distribusi bantuan masa panik untuk makanan bisa dilakukan sesegera mungkin,” pungkasnya.