Beranda / Berita / Aceh / Bank Mandiri Pamit Dari Aceh

Bank Mandiri Pamit Dari Aceh

Jum`at, 16 April 2021 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Sejumlah bank nasional akan menutup operasional kantor cabang mereka di Provinsi Aceh pada tahun ini, seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, hingga PT Bank Panin Tbk. Penutupan menyusul langkah yang juga sudah diumumkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan perusahaan akan menutup 32 kantor cabang mereka di Aceh sampai akhir tahun ini. Kebijakan ini sejalan dengan ketentuan Qanun Lembaga Keuangan Syariah dari pemerintah setempat, di mana operasional bank hanya boleh berskema syariah mulai Januari 2022.

Kendati begitu, penutupan operasional kantor cabang ini tidak serta merta membuat portofolio dan layanan kepada nasabah terhenti. Sebab, BNI akan mengalihkan layanan ke PT Bank Syariah Indonesia Tbk alias BSI yang merupakan hasil merger dari anak usaha mereka, PT BNI Syariah dengan dua bank BUMN syariah lain.

"Sampai saat ini, BNI telah mengonversikan 26 kantor cabang konvensional, baik cabang pembantu, kas, dan payment point menjadi 26 kantor cabang pembantu BSI," tutur Adi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (16/4).

Sisanya, sebanyak enam kantor cabang akan ditutup secara bertahap. Rencananya, empat kantor cabang di Meulaboh, Sigli, Bireun, dan Langsa akan ditutup pada April 2021 dan dua lagi di Banda Aceh dan Lhokseumawe pada akhir tahun ini.

"Tentunya, perpindahan nasabah dari cabang konvensional ke BSI sepenuhnya atas persetujuan dari masing-masing nasabah sendiri," terangnya.

Senada, Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan perusahaan juga akan menutup 47 kantor cabang mereka di Aceh sampai akhir tahun ini. Portofolio dan layanan kepada nasabah selanjutnya juga dialihkan ke BSI yang merupakan hasil merger dari anak usaha syariah mereka, PT Bank Syariah Mandiri.

"Semua akan dikonversi. Kami optimis dapat menyelesaikan pengalihoperasionalan seluruh cabang Bank Mandiri ke Bank Syariah Indonesia sebelum tahun ini berakhir," ucap Rudi.

Saat ini, Rudi mencatat sudah ada 34 dari 47 kantor cabang yang selesai dialihoperasionalkan ke BSI. Sisanya akan diteruskan sampai akhir tahun ini.

Begitu juga dengan CIMB Niaga. Bahkan, proses pengalihan ke unit usaha syariah mereka sudah rampung dilakukan sejak 2019. Totalnya ada dua kantor cabang konvensional, yakni di Aceh dan Lhokseumawe yang dikonversi ke satu kantor cabang CIMB Niaga Syariah di Aceh.

"Kami ada cabang syariah di Aceh, semua cabang konvensional kami sudah diubah menjadi cabang syariah sejak 2019," ujar Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan.

Hal yang sama dilakukan oleh Bank Panin. Bedanya, Bank Panin tidak mengonversi kantor cabang konvensional mereka ke syariah, meski memiliki anak usaha di bidang ini, yaitu PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk.

Corporate Secretary Bank Panin Jasman Ginting mengatakan perusahaan memilih untuk tidak meneruskan bisnis mereka di Aceh. Saat ini, proses penutupan operasional secara permanen tengah dilakukan di satu kantor cabang dan satu kantor kas mereka di sana.

"Strategi pengembangan usaha anak perusahaan kami sejalan dengan perkembangan teknologi disertai pertimbangan lain. Saat ini belum membutuhkan pembukaan cabang di Banda Aceh," kata Jasman.

Targetnya, proses penutupan selesai pada Juni 2021. Kendati begitu, belum ada informasi lebih lanjut dari manajemen Bank Panin mengenai nasib karyawan di kantor cabang dan kantor kas mereka ke depan setelah operasional resmi tutup.[CNN Indonesia]


Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda