Beranda / Berita / Aceh / Berbagai Respon Kepala Sekolah di Aceh Soal Ultimatum Disdik Aceh

Berbagai Respon Kepala Sekolah di Aceh Soal Ultimatum Disdik Aceh

Senin, 20 September 2021 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Ilustrasi. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh Drs Alhudri mengultimatum Kepala Sekolah SMA/SMK/SLB agar menyegerakan melakukan vaksinasi siswa hingga batas terakhir 30 September 2021.

Berdasarkan rilis yang diperoleh Dialeksis.com, Minggu (19/9/2021), Apabila hingga batas waktu tersebut vaksinasi tidak mampu disukseskan, maka ia mempersilahkan kepala sekolah tersebut untuk mengundurkan diri.

Menindaklanjuti hal itu, Kepala Sekolah YPAC Khusus Tunarungu Banda Aceh, Heni Ekawati mengatakan akan membuat pertemuan terlebih dahulu dengan wali murid dan mendengar pendapat orang tua siswa.

"Jika setuju akan menandatangani surat pernyataan, jika tidak juga harus membuat surat pernyataan dengan alasan-alasan tertentu dan masalah tempat vaksinasinya akan disesuaikan dengan jumlah siswanya," ujar Heni kepada Dialeksis.com, Senin (20/9/2021).

Lanjutnya, pihaknya akan memberikan penjelasan kepada orang tua siswa manfaat dan efek jikalau siswa tidak divaksin. Semoga semua ini menjadi kebijakan yang bermanfaat bagi semua pihak, sehingga dapat mempercepat proses pembelajaran dengan tatap muka kembali.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala SMK-PP Negeri Saree, Muhammad Amin menyampaikan, sudah membuat acara sosialisasi vaksinasi dengan berbagai pihak mulai dari guru dan siswa.

Hari ini, Senin (20/9/2021) baru saja menyelesaikan kegiatan sosialisasi vaksinasi yang diselenggarakan oleh Kepala Puskesmas Lembah Seulawah, Kapolsek, Danramil, Pengawas Sekolah, komite sekolah, yang dihadiri oleh seluruh PNS, non PNS dan siswa.

"Acara ini merupakan tindak lanjut dari upaya kami bersama hidup berdampingan dengan Virus yang disampaikan oleh bapak Presiden dan pemerintah Aceh, kami langsung berkoordinasi dengan para pihak, direncanakan pada hari Rabu ini akan dimulai vaksin PNS, non PNS dan siswa yang belum vaksin, target sekolah 30 September sudah tervaksin," ujarnya.

Ia menyampaikan, saat ini respon wali siswa beragam, ada yang sudah vaksin, ada yang mengizinkan untuk divaksin dan ada yang bersedia.

"Kami bersama wali kelas dan komite dengan penuh kesabaran mensosialisasikan pentingnya vaksin ditengah upaya kita bersama mengurangi dan bahkan hidup berdampingan dengan covid-19 ini," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SD Muhammadiyah 2 Banda Aceh, Linda Handayani mengatakan, dari pihak Sekolah terus mengajak wali murid untuk ketat menjaga protokol kesehatan, termasuk upaya vaksinasi bagi yang sehat dan tentunya melalui pemeriksaan kesehatan oleh dokter. Pelaksanaan ini, jauh sebelum adanya ultimatum dari Disdikpora Banda Aceh.

Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, sejak awal sudah menghimbau agar seluruh pendidikan di Muhammadiyah, Mulai dari SD, SMP, SMA sampai dengan perguruan tinggi terus berupaya pada perubahan perilaku baru dan beradaptasi dengan Pandemi Covid 19.

"Melalui penerapan protokol kesehatan dan termasuk vaksinasi, tentunya melalui tahapan membangun kesadaran warga sekolah, pemeriksaan kesehatan setiap anak, guru dan karyawan sebelum pemberian vaksin, jika harus ditunda karena alasan kesehatan, maka kami tentu mengikuti arahan dan rekomendasi dokter demi kepentingan terbaik anak dan juga semua warga sekolah," jelasnya lagi.


Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda