Beranda / Berita / Aceh / Beredar Informasi RS Meuraxa Terima Pasien Corona, Direktur RSUZA: Itu Hoax

Beredar Informasi RS Meuraxa Terima Pasien Corona, Direktur RSUZA: Itu Hoax

Rabu, 04 Maret 2020 21:05 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Im Dalisah

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebuah percakapan yang berasal dari grup whatsapp membuat heboh masyarakat Aceh, khususnya warga Kota Banda Aceh, Rabu, (4/3/2020). Pasalnya, beberapa pengguna yang ada didalam grup tersebut membicarakan tentang adanya pasien suspect virus corona yang diterima di Rumah Sakit Meuraxa, Banda Aceh.

Dalam grup whatsapp itu terdapat percakapan beberapa anggota grup yang menerangkan RS Meuraxa menerima pasien corona.

"RS Meuraxa udah ada pasien virus corona. Safety diri selalu pakai masker kalau keluar," ucap seorang warga yang diduga perempuan berinisial BA.

Dari percakapan tersebut, disinyalir wanita berinisial BA merupakan petugas jaga di instalasi gawat darurat RS Meuraxa. Dia sempat meyakinkan anggota grup lainnya dengan menyebutkan bahwa dirinya adalah petugas jaga IGD saat pasien corona tersebut masuk.

"Iya, baru masuk pasiennya. Bunda jaga IGD hari ini," sebut BA.

Saat ditanya oleh anggota grup yang lain tentang asal pasien tersebut, BA hanya menjawab bahwa pasien tersebut telah dirujuk ke ZA (RS Zainal Abidin) sembari menerangkan bahwa RS Meuraxa belum memiliki fasilitas untuk menangani pasien suspect corona.

Ketika dikonfirmasi Dialeksis.com melalui sambungan selular, Direktur Rumah Sakit Zainal Abidin (RSUZA) Dr.dr.Azharuddin, Sp.OT. K-Spine, FICS membantah informasi tersebut. Menurutnya itu adalah informasi hoax alias tidak benar.

"Itu bukan virus corona. Sekarang masyarakat asal pilek sedikit langsung bilang itu corona. Bisa saja dia pulang dari Arab Saudi, ketika kita periksa ya gak ada apa-apa, pasien biasa. Bukan corona, itu hoax," tegasnya.

Azharuddin meminta masyarakat untuk cerdas menyikapi informasi yang beredar. Jangan serta merta, sambungnya, menyebarkan informasi yang tidak jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Kita punya humasyang bisa langsung di klarifikasi. Jangan gampang menyebarkan informasi yang tidak jelas, harus croscek ke yang berwenang menjawab itu," pungkas Azharuddin. (Im)



Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda