Rabu, 30 Juli 2025
Beranda / Berita / Aceh / Berhasil Olah Limbah Pertanian, Mahasiswa USK Boyong Medali di Kompetisi Business Plan

Berhasil Olah Limbah Pertanian, Mahasiswa USK Boyong Medali di Kompetisi Business Plan

Selasa, 29 Juli 2025 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Malang - Di tengah hiruk-pikuk kompetisi nasional, dua nama dari Universitas Syiah Kuala (USK) kembali bersinar. Fadel Muhammad Riayadi dan Maulidir Hidayat, mahasiswa Departemen Peternakan Fakultas Pertanian USK, sukses membawa pulang 1 Gold Medal dan meraih Juara 3 Umum dalam ajang bergengsi Essay and Business Plan Competition.

Kompetisi yang diselenggarakan oleh STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA (STIMATA), Malang, pada 26-27 Juli 2025 itu, menjadi panggung bagi inovasi mereka: “Jecopeat”.

Jecopeat bukan sekadar nama, melainkan sebuah gagasan revolusioner yang lahir dari kepedulian terhadap lingkungan dan pertanian berkelanjutan. Fadel dan Maulidir mengusung inovasi pemanfaatan jerami padi dan ampas kopi sebagai media tanam ramah lingkungan. Konsep ini hadir sebagai solusi cerdas dalam mengatasi limbah pertanian dan perkebunan yang selama ini kerap menjadi persoalan.

“Kami melihat potensi besar pada limbah jerami padi dan ampas kopi yang seringkali terbuang begitu saja,” kata Fadel.

“Jecopeat kami rancang tidak hanya sebagai media tanam, tetapi juga sebagai jawaban atas tantangan lingkungan dan kebutuhan petani akan solusi yang praktis dan berkelanjutan,” jelasnya.

Inovasi ini, menurut Fadel dan Maulidir, memiliki keunggulan signifikan. Jecopeat mampu menyerap air secara optimal, memperbaiki struktur tanah, serta mempercepat pertumbuhan tanaman tanpa meninggalkan residu berbahaya. Melalui perpaduan pendekatan agroindustri dan ekoteknologi, karya mereka berhasil menonjol di antara ratusan peserta dari berbagai universitas di seluruh Indonesia.

“Kemenangan ini membuktikan bahwa dengan sedikit kreativitas, limbah bisa menjadi berkah. Harapan kami, Jecopeat bisa diadopsi secara luas untuk mendukung pertanian yang lebih hijau dan efisien,” tambah Maulidir.

Capaian gemilang ini mendapat apresiasi dari pimpinan Fakultas Pertanian USK. Keberhasilan Fadel dan Maulidir bukan hanya sekadar prestasi akademik, tetapi juga penegasan potensi besar mahasiswa USK dalam menghasilkan inovasi yang berdampak nyata terhadap lingkungan dan sektor pertanian nasional.

Ini sekaligus mematahkan stigma bahwa mahasiswa peternakan hanya berkutat pada urusan hewan ternak, melainkan mampu berkontribusi luas dalam pengembangan agribisnis dan pertanian berkelanjutan. Wakil Rektor Bidang Akademik USK, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Sc, turut menyampaikan kebanggaannya.

“Prestasi Fadel dan Maulidir adalah cerminan nyata semangat ‘Kampus Berdampak’ yang terus kami gaungkan di USK. Ini membuktikan bahwa inovasi mahasiswa kami tidak hanya unggul di kompetisi, tetapi juga relevan dalam menjawab tantangan lingkungan dan ekonomi masyarakat,” sebut Prof Agussabti.

Wakil Rektor USK ini menyatakan, pihaknya akan terus mendorong riset dan pengembangan yang membumi, dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa.

“Kemenangan ini menjadi inspirasi, menunjukkan bahwa ide-ide cemerlang dari bangku kuliah dapat menjadi solusi konkret bagi persoalan di lapangan. Jecopeat, dengan segala potensinya, adalah bukti bahwa inovasi berkelanjutan adalah kunci menuju masa depan pertanian yang lebih baik,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI