Beranda / Berita / Aceh / BPPA Kembali Laporkan Triwulan Kedua Pelayanan Sosial Masyarakat Aceh

BPPA Kembali Laporkan Triwulan Kedua Pelayanan Sosial Masyarakat Aceh

Kamis, 07 Juli 2022 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Laporan pelayanan sosial BPPA Semester 1. [Foto: dok. BPPA]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) kembali melaporkan sejumlah pelayanan sosial yang diberikan kepada masyarakat Aceh di Jakarta dan sekitarnya per triwulan kedua tahun 2022.

Pelayanan sosial yang diberikan berupa fasilitas pemulangan warga Aceh kurang mampu, pemulangan jenazah masyarakat kurang mampu, menyediakan tempat bagi warga Aceh kurang mampu yang berobat di Jakarta, dan melakukan pendampingan kepada nelayan serta migran Aceh yang dipulangkan dari luar negeri.

Kepala BPPA Akkar Arafat S.STP, M.Si, mengatakan, pelayanan sosial yang diberikan kepada masyarakat Aceh di luar Aceh terutama bagi mereka yang kurang mampu, merupakan amanah dari Gubernur Aceh, dan menjadi program kerja jangka panjang BPPA.

"Saya selaku Kepala baru, tetap melanjutkan hasil pekerjaan yang dilakukan pada masa Kepala BPPA sebelumnya Almuniza Kamal, untuk menyelamatkan dan merawat aset Aceh yang ada di pulau Jawa, seperti Rumah Singgah di Cipinang, Hotel Kutaraja di Cikini, Rumah Dinas Gubernur, serta asrama mahasiswa Aceh di beberapa lokasi di Pulau Jawa, serta membantu masyarakat Aceh yang membutuhkan," kata Akkar Arafat didampingi Kasubbid Hubungan Antar Lembaga dan Masyarakat, Ir Cut Putri Alyanur, Kamis (7/7/2022).

Akkar merincikan pelayanan sosial yang di berikan kepada warga Aceh di antaranya memfasilitasi pemulangan warga Aceh kurang mampu di Jakarta dan sekitarnya, pada triwulan kedua hanya tiga orang, meliputi satu orang pada bulan Mei dan dua orang pada Juni. Namun pada triwulan pertama yaitu 18 orang.

"Mereka dipulangkan dengan menggunakan bus dari Jakarta hingga ke Aceh. Dalam hal ini, kita hanya memfasilitasi tiket bus saja," katanya.

Selain itu, pihaknya juga mendampingi dua warga Aceh, yakni ibu dan seorang anak asal Aceh Tenggara yang dipulangkan dari Thailand, pada akhir April 2022 lalu, karena diduga mengalami tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Kemudian sekitar akhir Mei, kita juga mendampingi dua orang nelayan dibawah umur setibanya dari Thailand di Jakarta, sebelum dipulangkan ke Aceh. Mereka ditangkap oleh otoritas kelautan Thailand bersama 17 nelayan lainnya di perairan Thailand pada 28 Januari 2022 lalu," kata Akkar.

Namun, tambahnya, pada triwulan pertama tahun ini, mendampingi nelayan terdampar dan pekerja migran Aceh bermasalah yang baru dipulangkan dari luar negeri, baik dari Thailand maupun Malaysia sebanyak 35 orang. 

"Baik nelayan maupun pekerja migran bermasalah yang baru tiba di Jakarta pun harus terlebih dahulu menjalankan karantina beberapa hari sebelum dipulangkan ke Aceh. Selama di Jakarta kita pantau terus keberadaan mereka," katanya.

Sementara itu, untuk pemulangan jenazah masyarakat Aceh yang kurang mampu dalam triwulan kedua ini belum ada. Namun, pada triwulan pertama sebanyak delapan orang, meliputi empat orang pada Januari, satu orang Februari, dan tiga orang di bulan Maret.

"Untuk jenazah pemulangannya selama ini kita lakukan melalui kargo pesawat," sebutnya.

Terakhir, tambahnya, memfasilitasi warga Aceh kurang mampu yang berobat di Jakarta. Mereka merupakan pasien yang tengah berobat di Jakarta dan diinapkan di Rumah Singgah milik Pemerintah Aceh di Cipinang, Jakarta Timur.

"Dalam triwulan kedua ini ada dua orang pasien yang masih menempati Rumah Singgah. Karena yang datang ke rumah singgah silih berganti, apalagi tempatnya terbatas. Sehingga jika mereka sudah selesai menjalani perawatan di Jakarta, langsung pulang ke Aceh," ujarnya.

Dalam hal ini, BPPA akan terus melakukan pelayanan sosial bagi masyarakat Aceh kurang mampu yang berada di Jakarta dan sekitarnya. Demi meringankan beban mereka yang membutuhkan. [BPPA]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda