DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Jaringan Survei Inisiatif (JSI) memberikan piagam penghargaan kepada PT Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) Mustaqim Aceh atas capaian kinerja, khususnya dalam layanan perbankan dan kontribusi sosial bagi ekonomi rakyat Aceh.
Direktur Eksekutif JSI, Ratnalia Indriasari, mengatakan penghargaan ini diberikan setelah pihaknya melakukan monitoring berbasis data yang tersaji sepanjang tahun terakhir.
JSI, sebagai lembaga kajian yang fokus pada pemetaan kinerja berbagai institusi, menilai BPRS Mustaqim Aceh berhasil menunjukkan konsistensi pertumbuhan sekaligus keberpihakan kepada masyarakat kecil.
“Kami melihat dari data siapa yang tumbuh, siapa yang stagnan, dan siapa yang tidak bekerja maksimal. Dari situ terlihat BPRS Mustaqim Aceh menjadi salah satu lembaga yang tidak hanya fokus pada profit, tapi juga membantu ekonomi masyarakat Aceh. Itu yang membuat kami memberikan apresiasi,” ujar Ratnalia.
Menurutnya, JSI ingin memastikan penghargaan yang diberikan bukan sekadar seremonial, melainkan hasil dari penilaian objektif.
“Kami mengukur dengan parameter layanan, keberpihakan, dan dampak sosial. BPRS Mustaqim Aceh memenuhi itu,” tambahnya.
Menanggapi penghargaan ini, Direktur Utama BPRS Mustaqim Aceh, Raisul Mukhlis, menyampaikan rasa syukur sekaligus kebanggaan. Ia menyebut penghargaan dari JSI menjadi yang pertama diterima dari lembaga survei independen yang fokus menilai kinerja berbasis data.
“Alhamdulillah, kami sangat mengapresiasi dan merasa senang. Terus terang ini penghargaan pertama dari lembaga survei yang memang fokus terhadap kinerja kami. Sebelumnya, beberapa apresiasi yang kami terima lebih banyak dari pemerintah atau asosiasi, belum ada yang benar-benar menyentuh aspek survei independen,” kata Raisul kepada media dialeksis.com, Kamis (11/9/2025).
Menurutnya, penghargaan ini menjadi motivasi baru untuk terus menjalankan visi dan misi BPRS Mustaqim Aceh, yakni membantu perekonomian masyarakat kecil, terutama petani dan pelaku UMKM.
“Menjaga performa itu tidak mudah. Tapi kami berkomitmen agar penghargaan ini tidak berhenti pada piagam semata, melainkan dibuktikan dengan kerja nyata,” tegasnya.
Raisul mengakui, tantangan industri perbankan ke depan semakin besar. Persaingan di sektor syariah kian ketat, terlebih dengan kehadiran Bank Syariah Nasional yang akan memperkuat kompetisi di Aceh.
“Informasi yang kami terima, kompetitor baru akan masuk. Ini menuntut kami untuk terus berbenah dan berinovasi. Kami tidak boleh berpuas diri,” jelasnya.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, BPRS Mustaqim Aceh tengah memperkuat dua hal: peningkatan kapasitas SDM dan pengembangan produk inovatif.
Seluruh karyawan dibekali dengan pelatihan dan pengetahuan baru agar mampu bersaing. Sementara dari sisi produk, bank ini berkomitmen menghadirkan layanan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat kecil.
“Kami terus memberikan tambahan ilmu dan pembelajaran bagi seluruh tim. Di sisi lain, kami juga mengembangkan produk-produk baru yang sesuai kebutuhan masyarakat, seperti pembiayaan pertanian dengan grace period yang sudah berjalan. Harapannya, BPRS Mustaqim Aceh tetap menjadi bank yang dekat dengan rakyat,” pungkasnya. [nh]