Beranda / Berita / Aceh / Cerita Abdul Hamid, Anak Petani Korban Konflik dan Program ke Jepang

Cerita Abdul Hamid, Anak Petani Korban Konflik dan Program ke Jepang

Rabu, 24 Maret 2021 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Abdul Hamid. [IST]


DIALEKSIS.COM | Aceh Utara - Abdul Hamid merupakan anak ke-8, kelahiran 16 Agustus 1998 dari Ibu Aminah Puteh, yang kini tinggal di Desa Peureupok Kecamatan Paya Bakong, kabupaten Aceh Utara. Dirinya sekarang, tengah menunggu bantuan keberangkatan ke Jambi, dalam rangka program magang ke Jepang.

Ayahnya yakni almarhum M.Hasan, wafat akibat korban konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang pernah berkecamuk di Aceh, saat itu usianya baru tiga tahun.

Hamid kecil, memulai sekolahnya di SD Negeri 4, Paya Bakong, melanjutkan dan tinggal di Dayah Terpadu Nurul Islam (setingkat SLTP) kecamatan Meurah Mulia. Setelah tinggal di Dayah terpadu, selama itu pula bakatya terasah baik dalam bidang olahraga (Badminton) maupun Syarhil Qur'an.

Selanjutnya ia memutuskan tinggal di Babussalam, sambil melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Matang kuli kabupaten Aceh Utara.

Seiring perjalanan waktu Abdul Hamid ketika dalam studi berjibaku aktif dalam organisasi Palang Merah Remaja (PMR). Prestasinya pun makin mencuat dan pernah tiga kali berturut turut meraih Juara 1 lomba Pidato dan Syarhil Qur'an tingkat SMA se kabupaten Aceh Utara. "Sehingga mengantarkan nama sekolahnya, SMA Matang Kuli menjadi juara umum tingkat kabupaten," bebernya dikutip dari Sinar Tani Aceh, Rabu (24/3/2021).

Memenuhi harapan Ibunda tercinta melanjutkan studi ke perguruan tinggi, ia tempuh lewat jalur Bidik Misi. Kini, dirinyapun tercatat sebagai mahasiswa smester akhir Prodi Akuakultur Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe.

"Sejak duduk dibangku kuliah smeter pertama. Saya mendaftarkan diri mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ), cabang Syarhil Qur'an dan meraih juara 3," katanya bangga.

Talentanya menjadi seorang pemimpin, ditunjukkan putra kelahiran Paya Bakong ini dengan terpilih sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh (BEM-FP UNIMAL) Periode 2018-2019.

Tak pelak lagi, dimasa kepengurusannya banyak aspirasi mahasiswa terwujud, dengan berbagai prestasi. Salah satunya pernah mengantarkan fakultas pertanian sebagai Runer Up pada Malikussaleh Sport Fest (MSF).

Pihainya juga telah bekerja nyata memberikan kontribusi untuk almamater, melalui bantuan aspirasi Bang Muslim SHI, MM Anggota DPR RI dapil II Aceh, menyalurkan 1000 bibit produktif .

Kesibukannya disela sela kuliah, waktunya ia curahkan untuk membantu ibunda tercinta dengan bertani dan memelihara Sapi.

Dirinyapun tak pernah mengabaikan saat ada cemoohan orang, "Saya tidak malu ke sawah untuk menolong Ibu, karena kita wajib berbakti padanya," tuturnya haru.

Bekerja keras dan jiwa mandiri katanya, memang sudah karakter yang terbentuk sejak kecil.

Program Magang Jepang

Menurut pengakuannya, sebelum berangkat mengikuti program magang Jepang, dalam menunjang ekonomi keluarga, ia sibuk menggarap lahan baru milik keluarga, seluas dua hektar dan ditanami pohon Rambutan, Pinang serta Durian.

"Namun, saya membutuhkan bantuan dan bimbingan teknologi agar tanamannya dapat tumbuh dan berbuah," harapnya.

Dengan menerima surat panitia seleksi Nomor 475/SM.120/I.9/03/2021 yang menyatakan lulus mengikuti Program Magang Jepang dan Specified Skilled Worker (SSW), dirinya beserta tiga temannya dari Aceh sangat membutuhkan motivasi dan advokasi.

Persiapan untuk mengikuti pelatihan di Jambi akhir bulan ini, masih terkendala dengan biaya transportasi. "Karena berdasarkan surat dari panitia, biaya keberangkatan di tanggung oleh peserta sendiri," lirihnya.

Dengan surat penyataan yang dibuat oleh pihak panitia kepada peserta, ilmu dan wawasan yang diperoleh dari Jepang nantinya diaplikasikan untuk kesejahteraan petani. Selain itu katanya, untuk mendukung pembangunan dan kemajuan pertanian kedepan.

"Kami berharap kepada pemerintah Aceh dan Pemerintah Aceh Utara agar bisa membantu biaya keberangkatan," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda