Kamis, 22 Mei 2025
Beranda / Berita / Aceh / Cerita dan Inspirasi Anak Bangsa: Satu Cinta, Seribu Cerita

Cerita dan Inspirasi Anak Bangsa: Satu Cinta, Seribu Cerita

Rabu, 21 Mei 2025 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

BNPT RI bekerja sama dengan FKPT Provinsi Aceh sukses menyelenggarakan kegiatan bertajuk Cerita dan Inspirasi Anak Bangsa (CINTA) dengan tema “Satu Cinta, Seribu Cerita”. [Foto: dok. FKPT Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Aceh sukses menyelenggarakan kegiatan bertajuk Cerita dan Inspirasi Anak Bangsa (CINTA) dengan tema “Satu Cinta, Seribu Cerita”. 

Kegiatan ini dilaksanakan secara hibrida, menghubungkan dua kota, Banda Aceh dan Jakarta, dengan total peserta sebanyak 100 orang, terdiri dari 92 siswa Sekolah Dasar kelas 4 dan 5 serta 8 guru pendamping. Para peserta di Banda Aceh berasal dari SDN 20 dan SD Methodist Banda Aceh, sementara peserta di Jakarta mengikuti kegiatan secara tatap muka terbatas.

Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai damai, toleransi, dan semangat cinta tanah air kepada anak-anak sejak dini sebagai bagian dari upaya pencegahan terhadap penyebaran paham radikal dan terorisme. 

Dengan metode edukatif yang menyenangkan seperti mendongeng, menulis cerita, dan berbagi kisah inspiratif, anak-anak diajak untuk memahami pentingnya keberagaman, kebersamaan, dan semangat persatuan.

Kepala FKPT Provinsi Aceh, Dr. Wiratmadinata, S.H., M.H., dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan CINTA ini adalah upaya nyata dalam memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan dan kedamaian sejak dini. 

"Anak-anak perlu dilibatkan dalam narasi positif tentang Indonesia, agar mereka tumbuh dengan pemahaman bahwa perbedaan itu adalah kekayaan, bukan ancaman. Melalui cerita dan dongeng, kita membuka ruang imajinasi mereka untuk mencintai tanah air dengan cara yang lembut dan menyenangkan," tutur Wiratmadinata.

Acara ini menghadirkan narasumber berkompeten seperti Amrina Habibi, S.H., Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Aceh, yang membimbing sesi menulis cerita; Teuku Fauzansyah, S.S., M.Si., Sub-Koordinator Penelitian dan Evaluasi pada Direktorat Pencegahan BNPT RI, yang turut hadir mewakili unsur pimpinan BNPT dan menyampaikan pandangan strategis tentang pentingnya edukasi damai; serta Cahyono Budi Dharmawan, pendongeng nasional yang membawakan cerita rakyat dengan penuh semangat dan imajinasi.

Seluruh rangkaian acara dipandu dengan hangat dan komunikatif oleh Rizkika Lhena Darwin, S.I.P., M.A., yang berperan sebagai moderator.

“Melihat antusiasme anak-anak dalam mengikuti sesi demi sesi, kami yakin pendekatan naratif seperti dongeng ini sangat efektif dalam menyampaikan pesan-pesan damai,” ujarnya di sela-sela kegiatan.

Turut berperan aktif dalam keberhasilan kegiatan ini adalah Duta Damai Dunia Maya Regional Aceh sebagai media partner. Selain mendukung publikasi dan dokumentasi kegiatan, Duta Damai Aceh juga berperan dalam menyebarluaskan narasi-narasi perdamaian di kalangan anak muda melalui ruang digital. 

“Duta Damai Aceh berkomitmen untuk terus mengarusutamakan pesan-pesan toleransi, anti-hoaks, dan kontra-radikalisme di kalangan generasi muda, dan kegiatan seperti ini menjadi energi positif bagi gerakan damai yang terus kami gaungkan,” ujar salah satu perwakilannya.

Kegiatan ini berlangsung efektif selama satu hari dan didanai melalui anggaran BNPT RI, dengan pelaksanaan oleh FKPT Aceh sebagai mitra penyelenggara daerah. Dalam laporan penutup, panitia menyampaikan penghargaan dan salam hormat kepada seluruh jajaran pimpinan BNPT RI, terutama kepada Teuku Fauzansyah, S.S., M.Si. beserta tim, serta kepada seluruh pengurus FKPT Aceh, khususnya Suraiya Kamaruzzaman, M.A., selaku Kepala Bidang Perempuan FKPT Aceh, yang menjadi panitia inti bersama tim Satgas dan pengurus lainnya.

Melalui kegiatan Cerita dan Inspirasi Anak Bangsa (CINTA), semangat membangun Indonesia yang damai, toleran, dan saling menghargai diyakini dapat ditanamkan sejak dini. Inisiatif seperti ini diharapkan menjadi landasan kuat dalam membentuk karakter generasi muda yang siap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di masa depan. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
hardiknas