Jum`at, 20 Juni 2025
Beranda / Berita / Aceh / Dekranasda Simeulue Tetapkan Salur Latun sebagai Desa Kerajinan Daerah

Dekranasda Simeulue Tetapkan Salur Latun sebagai Desa Kerajinan Daerah

Jum`at, 20 Juni 2025 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Wakil Ketua Dekranasda Simeulue, Lasminidar Nusar Amin yang mewakili Ketua Dekranasda Simeulue menyampaikan sambutannya untuk penetapan Desa Salur Latun sebagai Desa Kerajinan Daerah Kabupaten Simeulue Tahun 2025. [Foto: Prokopim Simeulue]


DIALEKSIS.COM | Sinabang - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Simeulue secara resmi menetapkan Desa Salur Latun, Kecamatan Teupah Barat, sebagai Desa Kerajinan Daerah Kabupaten Simeulue Tahun 2025.

Penetapan ini merupakan hasil dari rangkaian peninjauan dan pembinaan terhadap potensi kerajinan dan budaya lokal di 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Simeulue. Program ini merupakan bagian dari upaya strategis Dekranasda dalam menggali, membina, dan mengembangkan ekonomi kreatif berbasis tradisi serta memperkuat ketahanan budaya masyarakat desa.

Dalam kegiatan ini, Ketua Dekranasda Kabupaten Simeulue, Lulu El Zahra Nasrun Mikaris, berhalangan hadir secara langsung, namun diwakili oleh Wakil Ketua Dekranasda, Lasminidar Nusar Amin, yang turut memimpin kegiatan peninjauan dan pembinaan bersama tim Dekranasda Kabupaten.

“Alhamdulillah, dari seluruh kecamatan yang menjadi titik peninjauan dan pembinaan, semuanya menunjukkan kualitas kerajinan yang luar biasa dan semangat tinggi dalam melestarikan budaya. Namun, Desa Salur Latun menunjukkan keunggulan dalam hal inovasi, kesinambungan, serta keterlibatan aktif komunitas pengrajin, sehingga layak ditetapkan sebagai Desa Kerajinan Tahun 2025,” ujar Lasminidar.

Desa Salur Latun dipilih karena mampu menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan pendekatan kreatif modern, sehingga produk kerajinan yang dihasilkan tidak hanya mencerminkan identitas budaya lokal, tetapi juga memiliki daya saing ekonomi.

Dekranasda Simeulue berharap penetapan ini dapat menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lainnya, serta menjadi pemacu semangat untuk terus mengembangkan potensi lokal sebagai kekuatan ekonomi baru berbasis budaya.[*]

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    dpra