- Sikapi Dinamika Pemilu 2024, Ratusan Pakar Hukum Gelar Konferensi Nasional
- Pembangunan Venue PON XXI di Aceh Dibatalkan, Kepala Biro PBJ Aceh: Itu Kewenangan Pemerintah Pusat
- BI Nilai Aceh Perlu Hilirisasi Pertanian dan Pariwisata
- Spanduk Peserta Pemilu 2024 Sudah Berkeliaran, Komisioner Panwaslih Aceh: Penertiban Pakai Peraturan Daerah
Densus 88 Antiteror Geledah Rumah Terduga Teroris Di Pante Gajah Bireuen
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajri Bugak

Petugas saat menggeledah rumah MA di Gampong Pante Gajah, Kecamatan Peusangan, Bireuen, Sabtu (23/7/2022). [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Pihak Datasemen (Densus) 88 Kepolisian Repubik Indonesia (Polri) dikabarkan melakukan pengeledahan rumah terduga terorisme, MA (37) di Gampong Pante Gajah, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Sabtu (23/7/2022) sekitar pukul 15.30 WIB sore.
Keuchik Pante Gajah, Fatlan Ruhadi saat ditanya Dialeksis.com membenarkan bahwa telah dilakukan pengeledahan oleh Polisi di rumah MA warga Desa Pante Gajah Kecamatan Peusangan terkait dengan perkara dugaan tindakan terorisme.
"Petugas meminta izin pada kami perangkat desa saat dilakukan pengeledahan di rumah milik MA. Kata petugas, MA terlibat jaringan terorisme," jelas Keuchik Pante Gajah kepada Dialeksis.com.
Selama ini, lanjut Keuchik Pante Gajah itu, aktivitas yang dilakukan MA sebagai guru pengajian.
"Dari amatan kami orangnya beliau biasa-biasa saja, orangnya baik bergaul dengan masyarakat," jelas Fatlan.
Di sisi lain, Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy SH SIK MSi mengatakan, pihak Mabes Polri yang mengeluarkan statement kepada publik.
"Saya tidak bisa sampaikan karena kebijakan terorisme div humas Mabes Polri yang kasih statement. Berkenan langsung koordinasi ke divhumas yah," kata Winardy.
Sementara itu, informasi yang didapatkan Dialeksis.com, MA alias Abu Usamah merupakan warga Gampong Pante Gajah Kecamatan Peusangan. Ia merupakan warga pendatang dan aktivitas pekerjaannya sebagai guru pengajian. Disinyalir MA berafiliasi dengan jaringan ISIS dan sering berpergian ke luar Aceh.(Fajri Bugak)