Beranda / Berita / Aceh / Disdik Dayah Kota Banda Latih Santri Menulis Ilmiah

Disdik Dayah Kota Banda Latih Santri Menulis Ilmiah

Kamis, 27 Agustus 2020 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

[Foto: dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepedulian pengembangan kapasitas satri di dayah (pesantren-red), Dinas Pendidikan Dayah Kota Banda Aceh menyelenggarakan workshop Santri Menulis Ilmiah yang diadakan di Hotel Kyriad Muraya, selama dua hari, 25-26 Agustus 2020.

Tajuk kegiatan yakni, “Mengasah Ketajaman Intelektual Santri Lewat Menulis”Pelatihan menulis ini diisi oleh dua pemateri Dr. Teungku Rahmadon dan Teungku Tarmizi M. Daud, M. Ag. Peserta yang ikutserta di pelatihan berjumlah 50 peserta dari seluruh dayah atau pondok pesantren di Kota Banda Aceh.

Kepala Disdik Dayah Teungku Tarmizi M. Daud mengatakan, salah satu tujuan pelatihan adalah agar para santri dan guru bisa menulis pemikirannya dengan bahasa yang baik, terutama dari referensi kitab-kitab klasik yang dipelajari di pesantren di mana isinya luar biasa, tapi kurang terekspos.

"Tujuannya adalah ketika guru dan murid saat keluar dayah punya keahlian dalam menulis, karena ilmu yang bermanfaat terus-menerus adalah menulis, juga menulis merupakan hal yang paling berguna walaupun kita sudah tiada tulisan tetap bisa dibaca oleh orang lain," kata Tarmizi, Kamis (27/8/2020).

Dinas juga menganggap ini sangat penting untuk masa depan guru dan santri agar dapat memberikan kontribusi pemikirannya terhadap isi kitab-kitab klasik.

"Harapan kita bagaimana setelah ini guru dan santri mampu menerjemah isi-isi kitab klasik secara tekstual dan mampu melahirkan kontekstual," jelasnya.

Ia menjelaskan juga bahwa menulis merupakan perintah Islam yang disebutkan dalam Surah Al-Alaq yakni iqra' yang artinya bacalah. Jika tidak ada yang ditulis tidak mungkin ada yang bisa dibaca.

"Kenapa ulama dulu sampai sekarang bertahan dan diingat karena peninggalan tulisannya. Jadi keinginan kami bagaimana mencerdaskan santri hari ini sesuai dengan zamannya, maka salah satunya dengan penulisan," ujar Tarmizi.

Tarmizi menambahkan bahwa pihaknya bertugas menyiapkan kader, mensikapi untuk ikut keadaan dunia saat ini. "Kedepan bagaimana tengku dayah bisa hidup dari segala sisi, jadi jangan difikir orang dayah hanya berteman dengan orang dayah saja, jadi ada keterbukaan kedepannya," tutupnya.

Selama berlangsungnya kegiatan pelatihan, Disdik Dayah Kota Banda Aceh tetap menerapkan protokol kesehatan seperti mengecek suhu tubuh, memakai masker bagi semua peserta dan menjaga jarak diantara mereka [Okezone/AHN].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda