Beranda / Berita / Aceh / Dr. Hizir Sofyan: Ada 6 Komponen Smart Province

Dr. Hizir Sofyan: Ada 6 Komponen Smart Province

Rabu, 01 Januari 2020 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Kamaruddin Andalah, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Kominsa) Aceh Marwan Nusuf, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto berfoto bersama dengan tim Unsyiah yang menjadi penyusun rencana induk Smart Province, Selasa (31/12/2019). [Foto: Humas Aceh]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh mendukung Tanah Rencong segera menjadi Smart Province. Hal ini disampaikan Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat menerima audiensi tim Unsyiah yang merupakan penyusun rencana induk Aceh Smart Province di Rumah Dinas Wakil Gubernur, Selasa (31/12/2019).

Kedatangan tim Unsyiah dipimpin Wakil Rektor Bidang Kerja sama dan Perencanaan, Dr. Hizir Sofyan untuk beraudiensi dan menjelaskan perkembangan program tersebut. 

Dalam penjelasannya di hadapan Plt Gubernur, Dr. Hizir Sofyan mengatakan bahwa Smart Province merupakan satu kesatuan yang utuh dari terbentuknya smart city, di mana komponen dasarnya dapat diterapkan dalam Smart Province, yaitu smart goverment, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment.

"Smart goverment diharapkan dapat mewujudkan sistem tata kelola pemerintah yang cepat, sigap dan terukur, transparan, partisipatif dan komunikatif melalui kebijakan-kebijakan yang mengarah kepada peningkatan pelayanan publik dalam segala sektor," ujar Dr. Hizir. 

Sedangkan smart branding bertujuan mewujudkan wisata daerah berlandaskan syariat Islam yang ramah terhadap lingkungan dan pengunjung serta berkualitas. 

Sementara smart economy bertujuan mewujudkan sektor industri di setiap daerah dengan mengacu pada tata letak, cuaca dan iklim daerah sehingga menghasilkan produk berkualitas yang mampu bersaing secara global. 

Dr. Hizir melanjutkan, smart living diharapkan dapat mewujudkan kualitas kesehatan masyarakat dengan menerapkan pola hidup sehat yang Islami melalui kebijakan dan sosialisasi sehingga terciptanya keharmonisan dalam masyarakat. 

Smart society bertujuan mewujudkan lingkungan yang aman dengan menumbuhkan kembali sifat sosial, kreatif dan bekerjasama di dalam masyarakat sehingga melahirkan masyarakat yang bermartabat. 

Terakhir, smart environment dengan tujuan mewujudkan sistem tata kelola limbah dan energi yang ranah lingkungan, hijau, bersih, terarah dan berkelanjutan.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Kamaruddin Andalah, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Kominsa) Aceh, Marwan Nusuf, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto serta sejumlah tamu lainnya. (h/rls)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda