Beranda / Berita / Aceh / Dua Tambang Batu Bara di Aceh Percayakan Pengelolaan Dana CRS ke Pemerintah Aceh

Dua Tambang Batu Bara di Aceh Percayakan Pengelolaan Dana CRS ke Pemerintah Aceh

Kamis, 23 Mei 2019 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Humas Pemerintah Aceh


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - PT. Mifa Bersaudara dan PT. Bara Energi Lestari, menyerahkan dana CSR (Corporate Social Responsibility) untuk dikelola oleh Pemerintah Aceh. Langkah dua perusahaan batu bara yang beroperasi di Aceh Barat dan Nagan Raya ini pun mendapat apresiasi dari Pemerintah Aceh.

Apresiasi itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh, Helvizar Ibrahim, dalam acara buka puasa bersama dan penyerahan dana CSR oleh dua perusahaan tersebut kepada pemerintah Aceh. Penyerahan itu dilaksanakan di Kyriad Muraya Hotel, Banda Aceh, Rabu (22/5).

"Langkah kedua perusahaan dalam berkolaborasi dengan Pemerintah Aceh ini, kami harapkan menjadi model bagi perusahaan lainnya untuk menerapkan kebijakan yang sama. Insya Allah dana ini akan disalurkan sesegera mungkin, sesuai dengan peruntukannya," ujar Helvizar.

Ia menyebutkan, total dana CSR yang diterima Pemerintah Aceh dari kedua perusahaan itu sebesar 400 juta rupiah. Dengan dana tersebut, kata Helvizar, akan digunakan untuk pembangunan daerah tertinggal. Kemudian untuk mendukung program keagamaan, seni budaya, pendidikan, sarana desa, kewirausahaan dan pelestarian lingkungan.

Sebagai bentuk sinergisitas, Pemerintah Aceh saat ini telah membentuk Forum CSR Kesejahteraan Sosial (Kessos), yang mana forum ini dibentuk agar program CSR bisa bersinergi.dengan Program Pemerintah Aceh.

Sementara itu, Komisaris PT Mifa Bersaudara dan BEL, Slamet Haryadi mengungkapkan pihaknya berterimakasih kepada pemerintah Aceh karena telah mendukung dan memberi ruang kepada perusahaan itu untuk berinvestasi dan berkontribusi terhadap pembangunan Aceh.

Slamet mengatakan, salah satu kontribusi dua perusahaan itu dalam pembangunan Aceh adalah membuka lapangan kerja seluasnya untuk putra putri Aceh.

"Komitmen ini telah kami wujudkan di mana 74 persen karyawan kami berasal dari Aceh," kata dia.

Ia juga menyebutkan perusahaan akan selalu berkomitmen untuk mentaati regulasi yang diberlakukan oleh daerah maupun pusat.

"Dan yang terpenting adalah menjunjung tinggi nilai agama serta kearifan lokal daerah setempat," pungkasnya.


Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda