DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepolisian Negara Republik Indonesia kembali melakukan penyegaran di tubuh kepemimpinan wilayah.
Dalam mutasi jabatan terbaru, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menunjuk Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh, menggantikan Irjen Pol Achmad Kartiko.
Penunjukan tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri bernomor: ST/1764/V/KEP./2025, tertanggal 5 Agustus 2025.
Dalam surat tersebut, Irjen Achmad Kartiko dipindahkan sebagai salah satu dari sembilan perwira tinggi (pati) yang mendapat penugasan baru di lingkungan Bareskrim Polri.
Sementara itu, Brigjen Marzuki sebelumnya merupakan Pati Bareskrim Polri yang ditugaskan sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh.
Penunjukan Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah sebagai Kapolda Aceh disambut dengan penuh rasa bangga oleh masyarakat Aceh, khususnya dari daerah kelahirannya, Tangse, Kabupaten Pidie.
Brigjen Marzuki dikenal luas sebagai salah satu putra terbaik Aceh yang telah lama mengabdi dalam berbagai penugasan strategis di institusi Polri. Lahir dan besar di Tangse, kiprah dan integritasnya selama ini telah menjadi teladan bagi banyak generasi muda di Pidie.
Ketua Umum Forum Komunikasi Generasi Muda Pidie (FOKUSGAMPI), Muhammad Rafsanjani bangga atas penunjukan tersebut. Menurutnya, ini adalah momen bersejarah bagi Pidie, khususnya Tangse, karena salah satu anak daerah dipercaya mengemban amanah besar sebagai pucuk pimpinan kepolisian di Aceh.
“Kami atas nama FOKUSGAMPI menyambut gembira dan bangga. Brigjen Marzuki adalah simbol harapan bahwa anak Pidie bisa menembus jajaran tertinggi di institusi nasional. Ini bukan sekadar jabatan, ini adalah inspirasi bagi generasi muda untuk tetap percaya pada perjuangan, kerja keras, dan dedikasi,” ujar Rafsanjani saat diwawancarai media dialeksis.com di Banda Aceh, Rabu (6/8).
Lebih lanjut, Rafsanjani menilai kehadiran Brigjen Marzuki sebagai Kapolda Aceh membuka peluang baru untuk memperkuat hubungan antara kepolisian dan masyarakat, terutama dalam konteks pendekatan berbasis kearifan lokal.
Ia berharap Marzuki mampu melanjutkan program-program prioritas yang telah berjalan baik di bawah kepemimpinan sebelumnya, sekaligus menghadirkan inovasi baru yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Kami percaya Pak Marzuki tahu persis denyut nadi masyarakat Aceh. Latar belakang sebagai putra daerah tentu akan mempermudah komunikasi dan pendekatan humanis yang selama ini sangat dibutuhkan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Aceh,” tambahnya.
Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah bukan sosok baru dalam tubuh Polri. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) ini dikenal sebagai perwira yang tegas, rendah hati, dan dekat dengan masyarakat.
Selama kariernya, ia telah mengemban sejumlah posisi strategis, termasuk di bidang reserse, narkotika, hingga penugasan khusus di Bareskrim.
Penugasannya sebagai Kepala BNNP Aceh sebelumnya juga menunjukkan komitmen dan kapabilitasnya dalam memerangi jaringan narkotika yang selama ini menjadi tantangan serius di Aceh. Di tangan Marzuki, BNNP Aceh dinilai lebih aktif melakukan pendekatan preventif dan edukatif kepada masyarakat, tidak semata-mata penindakan hukum.
FOKUSGAMPI, melalui Muhammad Rafsanjani, berharap kepemimpinan Marzuki tidak hanya berfokus pada aspek penegakan hukum, tapi juga pada penguatan kolaborasi dengan komunitas muda, dayah, dan gampong.
“Pemuda Pidie dan Aceh umumnya menanti ruang kolaborasi. Kami siap menjadi mitra strategis Polda Aceh dalam upaya menjaga perdamaian, memberantas narkoba, hingga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya hukum dan ketertiban,” pungkas Rafsanjani.