Beranda / Berita / Aceh / GAM Independen Serukan Tolak Hoak dan Informasi Yang Mengandung Fitnah

GAM Independen Serukan Tolak Hoak dan Informasi Yang Mengandung Fitnah

Rabu, 27 Februari 2019 14:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Konferensi pers kelompok GAM Independen di Cafe 3 in 1, Banda Aceh, Rabu (27/2)  foto:Dialeksis.com/Baim

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kelompok GAM Independen menyerukan kepada seluruh komponen masyarakat Aceh untuk menolak berita hoak, informasi yang berisi fitnah, serta mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk tidak takut memilih pilihan yang sesuai hati nuraninya.

Seruan tersebut disampaikan kelompok GAM Independen dalam konferensi pers yang digelar di Cafe 3 in 1, Rabu (27/2) siang. Acara tersebut di hadiri oleh puluhan eks kombatan dan masyarakat.

Dihadapan sejumlah awak media dan puluhan eks kombatan yang mendampinginya, Ketua Presidium GAM Independen Tgk Sufaini Usman Syekhy alias Tgk Syekhy menegaskan GAM Independen bukanlah tim sukses salah satu capres, tapi pihaknya merasa terpanggil dikarenakan kondisi makin rawan dengan informasi yang berisi fitnah.

Saya dan kami semua disini bukan tim sukses salah satu capres, ini yang perlu diingat"tegas Tgk Syekhy.

Untuk itu, lanjut Tgk Syekhy, Atas nama pimpinan GAM Independen seluruh Kab/Kota mengajak seluruh bangsa Aceh tidak terkecuali, ulama, masyarakat, mahasiswa, Tgk dayah, dan semua eks kombatan, untuk memilih pemimpin yang benar dan baik, yang benar-benar bisa membangun aceh yang lebih baik, yang bisa menjaga perdamaian Aceh yang lebih baik.

"jangan ada rasa takut kepada siapapun yang melarang untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan hati nurani" demikian Tgk Syekhy.

Tgk Syekhy juga mengajak seluruh komponen masyarakat Aceh untuk menolak isu hoak dan informasi yang mengandung fitnah terhadap salah satu capres.

"seperti isu kalau menang si A, tidak ada lagi mengaji, tidak ada lagi azan di mesjid. Ini bohong.ini adalah fitnah"tegasnya berapi-api.

Pada akhir pernyataannya, Tgk Syekhy mengingatkan jangan sampai rezim orde baru yang otoriter dan diktator kembali lagi.

"jangan sampai kembali lagi ke zaman orde baru yang otoriter dan diktator"tutupnya.


Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda