Beranda / Berita / Aceh / Gerak Aceh Sebut Dinas Pendidikan Dayah Aceh Istimewa: Penyakit Sawan Korupsi

Gerak Aceh Sebut Dinas Pendidikan Dayah Aceh Istimewa: Penyakit Sawan Korupsi

Sabtu, 23 April 2022 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Koordinator Gerak Aceh, Askalani. [Foto: Istimewa]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Baru-baru pihak kepolisian mengamankan seorang pria mengiming-imingkan proyek di Dinas Pendidikan Dayah Aceh kepada salah satu masyarakat. Adapun modusnya, dijanjikan sebuah proyek, namun pelaku meminta korban untuk memberikan sejumlah uang dengan angka berkisar Rp 60 juta.

Koordinator Gerak Aceh, Askalani mengatakan, Dinas Pendidikan (Disdik) Dayah Aceh dari sejak lama dan berganti orang selalu dihantui problem menahun, dan ini menunjukkan perlu dilakukan Reformasi ditubuh badan ini agar temuan-temuan yang sama tidak berlangsung setiap tahun.

"Harusnya karena Disdik Dayah Aceh adalah badan yang istimewa, maka karena itu, harusnya bisa menjadi contoh lembaga yang berkinerja akuntabel, transparan dan mampu menjadi lokomotif contoh bagi SKPA lainnya," ucapnya berdasarkan keterangannya Dialeksis.com, Sabtu (23/4/2022).

Dirinya mengatakan, Ini malah kebalikan, setiap tahun lembaga ini selalu bermasalah pada proses perencanaan pengangaran dan pertanggungjawaban kegiatan dan ini menunjukkan bahwa lembaga ini seperti sangat terstruktur perilaku koruptif nya dan bahkan cenderung seperti adanya 'Penyakit Sawan Korupsi'.

"Dimana logikanya kalau tidak meraup untung dalam bekerja makan tidak bagus, ini harus diamputasi dan kalau perlu semua pihak yang menjabat di badan dayah harus segera di lakukan Reformasi, yaitu di ganti dengan orang lain yang lebih baik dan tidak bermental koruptif," ujarnya.

"Seharusnya lembaga ini malu," tegasnya.

Menurutnya, karena secara mandat Disdik Dayah Aceh mengurusi bidang khusus, yaitu pengelolaan dan pendidikan dayah. Seharusnya, yang harus dikedepakan adalah bagaimana pengelolaan yang baik, serta menjadi motor untuk mewujudkan Pendidikan Dayah yang semakin moderen baik dalam bidang pendidikan maupun tatacara pengelolaan dana.

"Sehingga keberadaan badan ini akan menjadi lebih baik dimata publik dan bukan malah sebaliknya dimana oknum-oknum di badan dayah seperti berlomba-lomba untuk melakukan praktek culas untuk meraup untung baik pribadi maupun kelompoknya," pungkasnya. []

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda