Beranda / Berita / Aceh / IKAL Gelar Diskusi Kebangsaan Bekerjasama dengan Kesbangpol Aceh

IKAL Gelar Diskusi Kebangsaan Bekerjasama dengan Kesbangpol Aceh

Jum`at, 15 Oktober 2021 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizky

Suasana diskusi santai di Hotel Permata Hati, Banda Aceh. [Foto: Dialeksis/AR]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) Republik Indonesia selenggarakan kembali diskusi Ngopi Kebangsaan yang bekerjasama dengan Kesbangpol Aceh dan mengusung tema "Aceh sebagai Masyarakat Majemuk dan Ketahanan Nasional", Jumat (15/10/2021) di Grand Hotel Permata Hati.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program IKAL sendiri, namun sempat vakum akibat pandemi yang melanda selama 2 tahun terakhir, dan hari ini diskusi (Ngopi Kebangsaan) kembali dilaksanakan. 

Ada 3 narasumber yang berhadir pada hari ini yaitu Ketua IKAL Prof. Syahrizal Abbas, Sosiolog Dr. Otto Syamsuddin, dan Rektor Universitas Islam Kebangsaan Indonesia Prof. Dr Apridar.

Dalam kata sambutannya, Prof. Syahrizal sampaikan tujuan dari kegiatan ini adalah menjaga ketahanan negara, lembaga negara yang bertanggung jawab demi ketahanan Indonesia yang lebih baik, oleh sebab itu diskusi ini bertujuan untuk merekomendasikan isu-isu yang lebih baik kepada pemerintah sehingga dapat memberikan ketahanan nasional yang kebih baik.

Ia mengatakan ketahanan nasional adalah potensi bangsa yang memberikan efek yang lebih baik, dari segi politik, sosial, budaya, pendidikan, dan lain sebagainya.

"Pertahanan nasional tidak mesti pendidikan militer saja, sipil juga termasuk atau sejenisnya," ucapnya dalam penyampaian sambutan tersebut.

Ia juga menyebutkan bahwa IKAL mendorong teman-teman untuk pendidikan nasional yang lebih baik di Aceh. Arti ngopi kebangsaan adalah diskusi terkait isu-isu yang perlu dikupas secara tuntas katanya. Bisa jadi isu ketahanan nasional, isu-isu strategis politik, sosial, dan lainnya.

"Diskusi kita ini adalah berupaya untuk merekomendasikan beberapa isu kepada pemerintah nantinya guna untuk ketahanan nasional yang lebih baik," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda