Beranda / Berita / Aceh / IKAMBA: IPM Kota Banda Aceh Harus Turunkan Angka Pengangguran Terbuka

IKAMBA: IPM Kota Banda Aceh Harus Turunkan Angka Pengangguran Terbuka

Minggu, 08 Mei 2022 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Kota Banda Aceh, Akbar Anzulai. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ikatan Mahasiswa Kota Banda Aceh merespons positif atas keberhasilan tingkat pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Banda Aceh yang menempati posisi kedua IPM di Indonesia dengan poin 85,71.

Banda Aceh berada di bawah Yogyakarta di posisi pertama dengan angka 87,18. Sementara Jakarta Selatan di peringkat ketiga dengan angka IPM sebesar 84,90.

Indikator dari IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Ketua Umum IKAMBA, Akbar Anzulai menyampaikan bahwa IPM yang dicapai oleh Banda Aceh saat ini merupakan hasil kerja keras banyak stakeholder mulai dari Pemerintah Kota Banda Aceh hingga masyarakat yang sadar atas kemajuan Kota. 

Namun disisi lain, menurutnya, prestasi yang telah didapatkan Banda Aceh saat ini harus menjadi stimulus bagi Pemerintah Kota agar dapat membuka banyak lapangan kerja

"Jadi prestasi-prestasi yang sudah diraih jangan terjebak di euforia belaka, namun harus menjadi standar untuk lebih maju dan bertumbuh lagi," tuturnya, Minggu (8/5/2022).

Akbar menilai, seharusnya ketika IPM meningkat angka pengangguran juga menurun. Namun nyatanya saat ini disaat IPM kota Banda Aceh dalam kategori yang baik justru angka pengangguran terbuka masih dalam angka yang mengkhawatirkan. 

"Ini adalah tantangannya. Dari data BPS terakhir pada tahun 2021, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Banda Aceh sebesar 8,94 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dari 100 orang angkatan kerja, terdapat 8 sampai 9 orang yang menganggur. TPT Kota Banda Aceh Tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 0,6 poin dari tahun 2020," urainya.

Akbar juga menyebutkan, salah satu penyebabnya adalah aktivitas perekonomian mulai membaik setelah terjadi pandemi Covid-19 pada 2020 lalu dimana sebagian besar pelaku usaha melakukan pengurangan pegawai.

Harapannya dengan momentum pemulihan ekonomi pasca badai Covid-19 Pemerintah Kota Banda Aceh lewat kebijkannya dapat mengevaluasi ruang-ruang masalah yang masih harus diselesaikan khususnya soal pengangguran terbuka.

"Apalagi yang lebih mengkhawatirkan, masih banyak sarjana yang masih belum mendapatkan pekerjaan dengan jumlah angkatan kerja yang akan terus bertambah," tutup Akbar Anzulai. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda