Beranda / Berita / Aceh / Indonesia Urutan ke-3 Kasus TBC di Dunia, RSP USK Kembangkan Layanan Paru Terpadu

Indonesia Urutan ke-3 Kasus TBC di Dunia, RSP USK Kembangkan Layanan Paru Terpadu

Minggu, 12 Juni 2022 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Foto: dialeksis.com


Dialeksis.com | Aceh - Penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.

Untuk mengobati kasus tersebut, Direktur Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Prince Nayef bin Abdul Aziz Universitas Syiah Kuala (USK), dr. Iflan Nauval, M.ScIH, Sp.GK (K), Sp.KKLP mengatakan, pihaknya akan mengembangkan layanan paru terpadu di RSP USK.  

Diketahui sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh menyatakan telah menangani sebanyak 3.000 kasus penderita tuberkulosis atau TBC. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh, dr Iman Murahman menyebutkan, pertengahan tahun 2021 lalu sudah dapat sekitar 3.000 kasus TBC, paling tinggi di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara. 

“Ada beberapa kasus-kasus paru yang terabaikan karena masyarakat sungkan atau minder dengan penyakit TBC,” ungkap dr Iflan kepada Dialeksis.com, Minggu (12/6/2022). 

Melalui KKN dan bakti sosial, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka semangat melawan penyakit TBC. 

“Kami menyampaikan, kalau rajin minum obat, rajin kontrol pasti sembuh penyakitnya, itu harus diyakini oleh masyarakat,” katanya. 

Lanjutnya, layanan paru terpadu juga dibantu dan didukung penuh oleh pemerintah melalui Dinas Kesehatan Aceh yang turut memfasilitasi, dari obat hingga alat-alat medis. 

Pihaknya sudah siap turun ke masyarakat untuk jemput bola ke puskesmas, agar masyarakat mau berobat dan tidak ditunda-tunda.  

“Saat ini kita memiliki dokter paru 7 orang, mereka akan memberikan layanan full terkait pengobatan TBC,” ucapnya. 

dr Iflan meminta masyarakat supaya tidak takut untuk berobat penyakit paru apapun itu, belum tentu didiagnosa penyakit TBC. 

“Kalaupun TBC akan kita obati sampai tuntas. USK dengan SDM yang mumpuni akan siap membantu masyarakat untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa penyakit ini bisa sembuh,” jelasnya. (Nor)

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda