Beranda / Berita / Aceh / ISMI Aceh: Pemerintah Dinilai Belum Mengayomi Pengusaha Berdampak Covid-19

ISMI Aceh: Pemerintah Dinilai Belum Mengayomi Pengusaha Berdampak Covid-19

Sabtu, 03 Oktober 2020 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Agam/Biyu
[Foto: doc Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Pusat dan juga Pemerinta Aceh, dinilai belum fokus dan mengayomi bagi pengusaha yang berdampak langsung akibat pandemi Covid-19.

Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Aceh, Nurchalis mengatakan, sampai saat sekarang ini pemerintah belum ada perhatian sama sekali para pengusaha yang berdampak akibat Covid-19.

“Bentuk perhatian itu bukan hanya memberikan modal usaha, tetapi minimal ada koordinasi secara intensif dan menanyakan langsung apa persoalan yang dihadapi akibat pandemi virus corona ini,” ujar Nurchalis, ketika menghubungi dialeksis.com, Sabtu (3/10/2020).

Nurchalis menambahkan, sebagaimana diketahui, akibat pandemi Covid-19 telah mengakibatkan perekonomian semakin anjlok, baik secara daerah, regional, nasional dan juga internasional.

Ia menegaskan, makanya pemerintah harusnya ada membagikan kelompok-kelompok kerja, misalkan yang menangani Covid-19 adalah dinas kesehatan, kemudian yang menangani pangan dinas pertanian dan pangan.

“Sudah hampir delapan bulan pandemi Covid-19 ini, saya belum melihat pemerintah daerah belum pernah memanggil para pengusaha dan seolah-olah itu berjalan saja dengan sendirinya. Padahal hari ini, dunia pengusaha telah menciptakan nilai pertumbuhan ekonomi,” tutur Nurchalis.

Tambahnya, saat sekarang ini meskipun para pengusaha berada dalam keadaan terbatas, tapi masih saja mempekerjakan para karyawannya. Makanya pemerintah penting untuk melakukan pendataan dan berdiskusi untuk mencarikan solusi.

“ISMI mengharapkan agar pemerintah menaruh perhatia pada dunia pengusaha yang sudah berjalan dan prokteksi apa yang bisa diberikan oleh pemerintah bagi para pengusaha yang berdampak Covid-19 ini, apabila belum ada maka lakukan,” kata Nurchalis.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda