DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Selama dua hari, mulai tanggal 31 Mei hingga 1 Juni 2025, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh (Disbudpar Aceh) menggelar display karya peserta pelatihan seni rupa berbasis digital bagi mahasiswa dan pelajar di Museum Tsunami Aceh. Pameran ini bertema "Budaya Aceh Dalam Grafis".
Pelatihan ini bertujuan untuk menggali dan mengembangkan potensi talenta muda Aceh dalam bidang seni rupa, khususnya desain grafis digital, yang kini semakin berkembang pesat.
Mentor pelatihan, Firmansyah atau yang akrab di panggil dengan Olex menyampaikan bahwa dunia desain grafis saat ini sangat terbuka dan memiliki pasar luas baik di dalam negeri maupun mancanegara melalui berbagai platform digital seperti Canva dan lainnya.
"Anak-anak Aceh ini sangat berbakat. Dari karya-karya yang ditampilkan, terlihat jelas bahwa mereka memiliki talenta luar biasa di bidang grafis. Harapannya, mereka mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri tanpa bergantung pada pemerintah atau pihak lain," ujar Olex.
Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini telah menunjukkan potensi besar para peserta dalam menghasilkan karya berkualitas.
Sementara itu, Kepala Bidang Bahasa dan Seni Disbudpar Aceh, Nurlaila Hamjah, mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta dan hasil karya yang dipamerkan.
“Kami berharap pelatihan ini benar-benar dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk menuangkan ide-ide dan mengeksplorasi kreativitas dalam bentuk karya grafis digital,” ujarnya.
Ia menambahkan, meskipun proses belajar seni rupa digital ini biasanya memakan waktu satu hingga dua tahun di perkuliahan, namun dalam pelatihan ini peserta dimotivasi untuk tetap maksimal dalam waktu singkat.
"Kategori penilaian karya dibagi menjadi dua, yakni bagus dan sangat bagus. Hasilnya cukup memuaskan," tambah Nurlaila.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi peserta untuk terjun ke dunia industri kreatif dan membuka usaha sendiri di bidang desain digital.
Mengingat keahlian ini kini dibutuhkan di berbagai sektor, termasuk pemerintahan, pendidikan, dan lainnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh mendorong para peserta untuk terus mengasah kemampuan dan percaya diri untuk berkarya secara mandiri.[*]