DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Jelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Aceh, munculnya wacana bahwa seorang dari luar kader ingin mencalonkan diri sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Aceh.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRA sekaligus Sekretaris DPD I Golkar Aceh, Ali Basrah menyatakan bahwa Partai Golkar Aceh tidak kekurangan kader mumpuni.
Ia mempertanyakan niat dan kontribusi sosok di luar partai yang tiba-tiba ingin mengambil alih tampuk kepemimpinan partai yang telah dibesarkan oleh banyak kader loyal dan berprestasi.
“Kader Golkar Aceh banyak yang sudah memenuhi syarat. Mereka punya rekam jejak, punya kontribusi. Sudah jadi bupati, anggota dewan, bahkan kepala daerah. Lalu kenapa harus orang luar yang tidak pernah berkontribusi tiba-tiba ingin mengambil alih Golkar Aceh?” tegas Ali kepada Dialeksis.com, Rabu (16/7/2025).
Ali menyebut bahwa di tubuh Golkar Aceh, terdapat banyak figur yang telah teruji dan terbukti membesarkan partai, baik melalui jabatan eksekutif maupun legislatif.
Ia mencontohkan beberapa nama seperti Teuku Raja Keumangan (TRK), Teuku Zulkarnaini atau Ambon Bang Ilham Pangestu, hingga dirinya sendiri, yang telah lama berkecimpung di partai beringin dan memiliki pengalaman panjang di dunia politik Aceh.
“Kita di DPRA saja ada sembilan kader Golkar. Di eksekutif ada kepala daerah, di legislatif pun ada yang dua periode, bahkan lebih. Ini bukti nyata bahwa kita tidak kekurangan kader. Bahkan kita punya surplus kader yang layak,” lanjutnya.
Dalam pernyataannya, Ali Basrah tidak secara langsung menyebut nama kandidat dari luar yang dimaksud. Namun, nada keberatannya jelas diarahkan pada siapapun yang mencoba masuk ke gelanggang pemilihan ketua tanpa latar belakang dan kontribusi yang jelas terhadap partai.
“Kalau partai ini sepi kader, mungkin beda ceritanya. Tapi kita punya banyak kader yang sudah ‘berbuah’, sudah memberikan bukti. Jadi, apa salahnya memberi kepercayaan kepada mereka yang sudah membesarkan partai?” ujarnya.
Ia pun mengimbau seluruh elemen partai untuk tetap solid dan menempatkan loyalitas serta prestasi sebagai tolok ukur utama dalam menentukan pemimpin baru Golkar Aceh.
Menurutnya, membuka ruang bagi figur dari luar tanpa kontribusi nyata hanya akan merusak marwah partai yang telah dibangun dengan susah payah oleh para kader sejati.
“Harapan saya, kader-kader yang sudah terbukti -- yang sudah melalui ujian jabatan, prestasi, dan loyalitas -- itu yang kita dorong. Karena merekalah yang mampu membawa partai ini semakin sukses ke depan,” tegasnya.
Sebagai salah satu partai tertua dan terbesar di Indonesia, Golkar memiliki tradisi panjang dalam hal kaderisasi dan loyalitas.
“Kita ingin Ketua DPD yang bisa membawa partai lebih maju, bukan hanya secara struktural, tapi juga elektoral. Itu hanya bisa dicapai jika kita dipimpin oleh orang yang paham jantung partai, bukan yang baru datang dan langsung ingin pegang kendali,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang beredar, sejauh ini terdapat empat nama yang digadang-gadang akan bertarung dalam Musda untuk memperebutkan kursi Ketua DPD I Golkar Aceh.
Keempat nama tersebut adalah Teuku Raja Keumangan (TRK), Ali Basrah, Andi HS, dan Bustami Hamzah. [nh]