Beranda / Berita / Aceh / JKMA Aceh Harap Universitas Adat Berdiri di Aceh

JKMA Aceh Harap Universitas Adat Berdiri di Aceh

Senin, 25 Oktober 2021 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

 Aktivis Jaringan Komunitas Masyarakat Adat (JKMA) Aceh, Budi Arianto. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aktivis Jaringan Komunitas Masyarakat Adat (JKMA) Aceh, Budi Arianto mendukung didirikan Universitas Adat di Aceh, mengingat kehidupan adat dan budaya di Aceh yang sangat kaya dan masih tumbuh dan berkembang dengan berbagai suku.

Hal itu merespon kebijakan Pemerintah Papua yang mendirikan Universitas Adat Papua di Danau Sentani, yang mengkhususkan pembelajarannya tentang hukum adat. Kemarin, Jumat (22/10/2021) sudah melakukan peletakan batu pertama. 

"Maka sesungguhnya Aceh sangat tepat bila berinisiasi untuk mendirikan Universitas Adat. Keberagaman adat dan budaya di Aceh berasal dari berbagai wilayah yang berbeda baik dari arah pesisir timur sampai ke barat," ujarnya kepada Dialeksis.com, Senin (25/10/2021).

Lanjutnya, demikian halnya adat budaya Gayo, Tamiang, Singkil, Haloban, Alas, Kluet, Simelue, Devayan. Hal itu sudah menunjukkan pentingnya berdirinya Universitas Adat. Selain itu kekayaan kuliner, keaarifan lokal baik di kawasan pinggir hutan maupun pesisir juga sangat penting untuk terus dilestarikan.

Budi menguraikan beberapa langkah yang perlu ditempuh untuk merealisasikan rencana tersebut. Pertama, melakukan kampanye dan sosialisasi ke berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung berdirinya Universitas Adat.

Kedua, membentuk tim inti (kepanitiaan) yang akan bekerja dalam menyusun berbagai persiapan. Ketiga, menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi yang sudah ada agar dapat menjadi "induk" dalam rangka melahirkan kampus baru.

Keempat, melakukan pengamatan studi calon dosen yang akan memulai proses belajar mengajar serta melakukan studi untuk calon mahasiswa untuk memastikan agar universitas memiliki peminat.

Terakhir, melakukan studi atau riset untuk peluang lapangan kerja saat mahasiswa telah selesai (studi pengguna jasa) dan perlu menyusun kurikulum pembelajaran.

Budi Arianto sebagai bagian dari gerakan masyarakat adat tentu berharap inisiasi ini akan sangat bermanfaat dalam menjaga kearifan lokal dan membangun kesadaran masyarakat dalam merawat keberadaan adat dan budaya yang telah diwariskan oleh para endatu atau leluhur. 

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda