Beranda / Berita / Aceh / Kampung Paya Tumpi Hidupkan Permainan Tradisional di Tengah Gempuran Gadget

Kampung Paya Tumpi Hidupkan Permainan Tradisional di Tengah Gempuran Gadget

Senin, 15 Januari 2024 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga
Pj Bupati Aceh Tengah T Mirzuan mencoba permainan tradisional dalam sebuah festival yang diselenggarakan Kampung Paya Tumpi (foto/ Dok Dialeksis)

DIALEKSIS.COM| Takengon- Permainan tradisional bila tidak dipertahankan akan hilang tergilas zaman. Gempuran gadget akan mengikis permaian tradisional bila tidak dipertahankan.

Melihat fenomena ini, Reje (kepala Kampung) bersama masyarakat Paya Tumpi, Kecamatan Kabayakan, Aceh Tengah menggelar festival permainan tradisional.

Bukan hanya anak anak yang meramaikan berbagai permainan tradisional ini, namun Pj Bupati Aceh Tengah T Mirzuan ikut mengadu ketangkasan, menguji permainan tradisonal.

Selain festival budaya tradisional, pada event ini ada juga moment yang sangat menarik ditengah hingar bingar pelaksanaan pesta demokrasi. Di kampung ini muncul deklarasi menolak politik uang. Deklarasi ini membangun kesadaran politik masyarakat agar memilih wakilnya yang berkualitas, bukan karena uang.

Menurut Reje Paya Tumpi Baru, Idrus Saputra, festival permainan anak yang langsung dibuka Pj Bupati Aceh Tengah T. Mirzuan, bukan hanya sekedar arena hiburan, namun sebagai salah satu langkah mempertahankan permainan tradisional di tengah gempuran gadget.

Acara yang berlangsung halaman serbaguna komplek perkantoran Reje Paya Tumpi Baru, Minggu (14/1/2024) juga diisi dengan pertunjukan seni budaya, pemberian beasiswa kepada anak Paya Tumpi Baru, dan alat-alat kesehatan untuk lansia dan juga Deklarasi Kampung Tolak Politik Uang.

Festival Permainan Tradisional Anak Paya Tumpi Baru, adalah kegiatan yang mengangkat dan mengenalkan kembali permainan tradisional yang sudah mulai lekang termakan jaman.

“Kita ingin mengangkat kembali permainan tradisional yang penuh kearifan budaya dalam festival ini. Salah satu tujuannya adalah mengajarkan kepada generasi muda untuk lebih mengenal kekayaan budaya yakni permainan tradisional” ungkap Reje Paya Tumpi Baru, Idrus Saputra, S.Pd.

“Kita tahu, dewasa ini pengaruh smartphone atau gadget terkadang sangat mengkhwatirkan, padahal kita mempunyai kekayaan budaya permainan tradisional yang kaya dan sarat makna. Festival ini ingin menumbuhkan kecintaan generasi muda untuk kembali mencintai permainan tradisional yang mereka miliki” jelas Reje ini.

Sementara itu, PJ Bupati Aceh Tengah, T Mirzuan dalam sambutannya, memberikan apresiasi atas terselengaranya festival permainan budaya tradisional, sekaligus deklarasi bebas politik uang.

 “ Apresiasi kepada Paya Tumpi Baru yang telah menggelar acara ini, apa yang dilakukan ini adalah hal positif yang terus dilakukan dan menjadi bagian penguatan budaya yang baik kepada generasi muda,”ujar T Mirzuan.

Menurutnya kegiatan seperti ini penting dilakukan untuk memperkenalkan permainan kepada anak di tengah kecanggihan teknologi dan memperkecil ketergantungan anak terhadap gadget yang akan mempengaruhi mentalitas anak.

Permainan tradisional yang ada menurutnya bisa dikembangkan dan nantinya bisa menjadi pengganti gadget.

Sementara itu, Ketua Panitia, Sri Astuti menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah desa Paya Tumpi Baru kepada anak di desa ini dalam mengisi perkembangan mentalitas anak.

Dijelaskan Sri Astuti, desa penghasil madu ternak ini, merupakan salah desa dengan Peduli Anak dan Ramah Perempuan dampingan Kementerian Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Desa Paya Tumpi Baru baru-baru juga mendapat predikat Pratama sebagai standarisasi Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA).


Anti Politik Uang

Disela sela hingar bingar pertunjukan seni tradisional dan permainan tradisional, ada agenda lainya yang dikemas panitia yang digawangi Relawan SAPA, Forum Anak dan KIK Paya Tumpi Baru. Kegiatan itu berupa pelajaran polotik di saat sedang berlangsungnya pesta demokrasi.

Deklarasi Tolak Politik Uang yang didukung Badan Kesbangpol Kabupaten Aceh Tengah menjadi perhatian menarik dan membangun kesadaran politik dalam Pemilu 2024 di tingkat Kampung, khususnya di desa Paya Tumpi Baru.

“Deklarasi Kampung Tolak Politik Uang, adalah bentuk dukungan demi suksesnya Pemilu serentak 2024. Ini merupakan upaya pemerintahan desa untuk mencegah praktek-praktek budaya politik uang yang dapat merusak proses demokrasi Pemilu” sebut Idrus.

Deklarasi ini adalah kampanye membangun kesadaran politik yang bersih dan bebas dari politik uang, jelas Reje Paya Tumpi, di sela sela meriahnya festival permainan tradisional ini.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda