DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Helikopter As 565 Mbe Panther Hs - 1307 bergabung (on board) di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bontang 907, mendarat di Pelabuhan Krueng Geukueh, Kabupaten Aceh Utara, sebagai upaya mendukung kegiatan KRI selama patroli udara di perairan Selat Malaka.
Kedatangan Helikopter disambut puluhan peserta pramuka dari Saka Bahari yang sebelumnya bermalam di kapal Bontang 907 melakukan kegiatan Joy Sailing atau wisata edukasi sejak 18 Mei 2025.
Helikopter nantinya digunakan on board di KRI Bontang menjaga keamanan perairan Indonesia wilayah barat, khususnya di Selat Malaka. Guna mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan Patroli Maritim di Selat Malaka.
Asisten Intelijen Komandan Gugus Keamanan Laut Komando Armada Satu, Kolonel Laut (P) Wahyu Rozana menjelaskan, Pengamanan di perairan selat malaka ini harus ketat dilakukan sebab wilayah ini merupakan pelayaran Internasional yang digunakan sebagai jalur lintas yang menghubungkan laut China Selatan hingga ke Andaman.
“Hal ini juga untuk mengantisipasi segala macam bentuk tindakan yang melanggar hukum. Berpotensi terjadi di tengah laut. Seperti adanya pengiriman barang ilegal, narkotika, penangkapan ikan ilegal dan tindakan melanggar hukum lainnya di Indonesia,” kata Wahyu Rozana kepada Dialeksis.com Senin (19/5/2025).
Helikopter As 565 Mbe Panther Hs - 1307 bergabung (on board) di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bontang 907, mendarat di Pelabuhan Krueng Geukueh, Kabupaten Aceh Utara. [Foto: Rizkita Gita/Dialeksis.com]Sementara itu, Captain Pilot Helikopter As 565 Mbe Panther Hs-1307, Mayor Laut (P) Rangga Birawa, menambahkan sebelum dioperasikan pihaknya akan menganalisa daerah patroli agar diketahui unsur kapal yang beroperasi. Sehingga bisa menentukan target kapal pelanggaran yang dicari di titik patroli. Kapal Perang ini sementara di Aceh Utara terhitung sejak 18 sampai 20 Mei 2025.
“Saat kapal berlayar kita lakukan koordinasi dengan komandan, lalu kita lakukan patroli, dimana patroli udara pada sektornya masing- masing, Patroli penerbangan nantinya sekitar satu jam sampai satu jam setengah. Helikopter sifatnya kepanjangan mata dan telinga karena heli ini memiliki fleksibilitas dan kecepatan menifer yang lebih tinggi dan lebih jauh dari pada kapal,” pungkasnya. [rg]