DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banda Aceh, H. Salman, S.Pd., M.Ag, akan menindak tegas setiap kepala madrasah yang membandel, yang tidak menaati aturan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru).
"Madrasah tidak boleh melakukan pungli, namun jika komite menggalang bantuan dan sumbangan itu masih dibenarkan," ujar Salman kepada Dialeksis, Rabu (14/5/2025).
Sebagaimana diketahui, baru-baru ini viral petani cabai Gampong Rukoh yang gagal menyekolahkan anaknya di salah satu MIN Banda Aceh, karena kutipan biaya masuk madrasah.
Ia mengatakan kejadian yang terjadi di MIN 11 itu belum clear musyawarah dengan komite sudah ditetapkan besaran biaya.
Pihaknya menduga yang memviralkan sengaja agar madrasah menghentikan semua biaya komite. Menurutnya, kalau soal tak mampu, banyak yang akan membantu namun wali murid tersebut menolak segala bantuan.
"Ini persepsi kami setelah upaya memberi bantuan ditolak. Secara lisan kepada kepala madrasah saya perintahkan untuk meninjau kembali permintaan biaya komite tersebut. Apakah dihapus seluruh biaya atau dikurangi item. Kalaupun dihapus madrasah tetap memastikan untuk memberikan pelayanan sesuai tupoksi tanpa menambah kegiatan yang berbasis anggaran karena ketiadaan anggaran," ungkapnya.
Kemenag Banda Aceh, kata dia, juga sudah menginstruksikan seluruh kepala madrasah agar memastikan setiap siswa yang telah dinyatakan lulus dapat diterima tanpa terkecuali, baik dari keluarga mampu maupun tidak mampu.
“Saya tidak akan mentolerir sedikitpun praktik pungli. Ini penegasan. Tidak ada perlindungan terhadap tindakan tidak bermoral seperti itu, apalagi kita berada di bawah Kementerian Agama,” ujar Salman.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah berani mengungkap praktik tidak terpuji tersebut. Menurutnya, viralnya kasus ini menjadi pengingat sekaligus bukti meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap madrasah.
“Terima kasih kepada siapa pun yang telah ikut mengawal madrasah. Semoga ini menjadi jalan kebaikan dan Allah meridhai langkah kita semua,” pungkasnya.