Beranda / Berita / Aceh / Ketua JaDI Aceh: Buat Rakyat Merasa Penting dengan Keberadaan Parpol

Ketua JaDI Aceh: Buat Rakyat Merasa Penting dengan Keberadaan Parpol

Sabtu, 13 Februari 2021 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni

Ketua Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Aceh, Ridwan Hadi. [Dok. Serambinews]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Aceh, Ridwan Hadi mengatakan, partai politik (Parpol) punya fungsi sebagai penyambung aspirasi rakyat atau penyambung lidah rakyat. Namun lebih dari itu, Parpol juga punya fungsi edukasi politik dan pendidikan kewarganegaraan.

"Oleh karena itu, saya kira Parpol harus segera berbenah, memberikan porsi kepada publik atau masyarakat untuk melakukan pendidikan politik dan pendidikan kewarganegaraan, agar masyarakat sadar politik, kemudian masyarakat tidak terasing dengan proses-proses politik yang ada," ujar Ridwan saat dihubungi Dialeksis.com, Sabtu (13/2/2021).

"Kemudian partai juga harus lebih sering bertemu konstituen, menanyakan kepada masyarakat sesungguhnya apa yang dibutuhkan oleh publik, masyarakat dan konstituen, terhadap penguatan political will," tambahnya.

Ketua JaDI Aceh itu berujar, Parpol harus berupaya memberikan pendidikan politik menjelaskan bahwa kedaulatan tertinggi itu ada di tangan rakyat, rakyat punya kedaulatan menentukan pemimpin-pemimpin di negeri ini.

"Bukan hanya sekadar kampanye atau sosialisasi, program pendidikan politik ini harus terus digalakkan. Sehingga keberadaan Parpol itu bisa dirasakan, rakyat merasa sangat penting dengan keberadaan Parpol," ungkap Ridwan.

"Tidak harus didekat Pilkada atau Pemilu dilakukan, kalau dekat Pemilu itu urusannya sudah kampanye, mengenalkan diri, urusan bagaimana mengambil hati rakyat. Ketika tidak musim Pemilu, Parpol harus terus membuat program-program setiap tahunnya, bertanggungjawab untuk kecerdasan politik publik, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai dengan pembukaan UUD kita," tambahnya.

Ketua JaDI Aceh itu melanjutkan, pendidikan politik oleh Parpol sudah termasuk di dalamnya bagaimana mengedukasi agar masyarakat tidak terlibat politik praktis dan Golput

"Konstituen juga harus didik bagaimana berpolitik yang bagus, karena diinternal Parpol, masyarakat juga punya pilihan-pilihan. Karena tidak hanya berkompetisi dengan partai politik yang lain, tetapi kader-kadernya juga akan berkompetisi di internal untuk dipilih oleh publik," ujar Ridwan.

"Pendidikan politik harus terus dilakukan, misal bekerjasama dengan pihak-pihak yang expert soal Pemilu. Atau bahkan dengan penyelenggara Pemilu. Untuk itu kemudian menjadi sebuah kekuatan bagi partai politik dalam rangka memberikan kecerdasan dan pemahaman politik. Itu yang jarang dilakukan oleh partai politik menurut yang saya lihat selama ini. Mudah-mudahan ke depan akan lebih baik," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda