Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Prof. Dr. H. Abdul Mu'ti. M.Ed bersama Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh, A. Malik Musa, S.H., M.Hum. [Foto: dokumen untuk dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh, A. Malik Musa, S.H., M.Hum., mengungkapkan bahwa Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Mendikdasmen RI) Prof. Dr. H. Abdul Mu'ti. M.Ed dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Aceh pada 27 hingga 29 Juni 2025.
Kepastian jadwal ini disampaikan usai pertemuan resmi antara PWM Aceh dengan tim protokoler Kementerian Dikdasmen RI yang berlangsung di Gedung Utama Kemendikdasmen, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta pada Senin (23/6/2025) lalu.
"Menteri akan bertolak dari Jakarta menuju Banda Aceh pada Jumat pagi, 27 Juni 2025," ucap Malik Musa, Rabu (25/6/2025).
Setibanya di Banda Aceh, rangkaian kegiatan akan dimulai pada pukul 11.00 WIB dengan peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah (SMKM) Banda Aceh.
"Lokasi pembangunan berada di kawasan strategis, tepatnya di depan Kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan di samping Kantor Kejaksaan Tinggi (Kajati) Aceh," ungkapnya.
Selanjutnya, kata Malik Ketua PWM Aceh, pada pukul 12.30 hingga 13.30 WIB, Mendikdasmen dijadwalkan menjadi khatib Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, salah satu masjid ikonik di Banda Aceh.
Usai shalat Jumat, Menteri akan menghadiri jamuan makan siang di Pendopo Gubernur Aceh pada pukul 13.30 hingga 14.30 WIB.
"Pada siang hari, tepatnya pukul 14.30 WIB, Menteri akan membuka acara Ideopolitor yang digelar oleh Majelis MPKSI PWM Aceh, sekaligus menghadiri temu kader Muhammadiyah di Anjong Mon Mata," ujar Malik Musa.
Pada hari Sabtu, 28 Juni 2025, Menteri Dikdasemen akan membuka seminar pendidikan di Kota Sabang yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan.
Kunjungan ini diharapkan semakin mempererat hubungan antara Kemendikdasmen RI yang juga Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu dengan keluarga besar Muhammadiyah Aceh serta menjadi momentum penting dalam pengembangan pendidikan dan penguatan ideologi kebangsaan di daerah. [*]
Sebelumnya
